Sebagai generasi Z saat ini kita sering mengalami perasaan tidak nyaman karena proses perkembangannya. Saat remaja, antara usia 10 sampai 22 tahun, kita mengalami perubahan kognitif dan emosional yang biasa disebut masa transisi. Selama fase ini, kita mungkin mengalami yang namanya insecure. Apa itu insecure? Insecure adalah keadaan di mana kita merasa khawatir, merasa tidak mampu, kurang percaya diri dan takut untuk ditinggalkan. Orang yang merasa insecure sering kali memiliki pemikiran tentang dirinya sendiri. Kalau kamu over insecure bisa mengarah ke Borderline Personality Disorder (BPD) loh...
Borderline Personality Disorder Itu Apasih?
Borderline Personality Disorder (BPD) pertama kali diperkenalkan oleh seorang terapis Psikoanalis bernama Adolf Stern. Borderline Personality Disorder ini dijelaskan sebagai suatu kondisi gangguan yang ditandai oleh ketidakstabilan dalam hubungan interpersonal, identitas diri yang samar, dan perilaku impulsif yang dimulai pada masa remaja. Kondisi Borderline Personality Disorder dapat mengurangi kualitas hidup penderitanya karena turut mengganggu perasaan, pikiran, dan kenangan yang terpendam. Pada dasarnya, gangguan ini dapat memicu dampak yang signifikan pada kehidupan kita karena dapat mempengaruhi banyak hal.
 Apa saja gejala Borderline Personality Disorder?
Biasanya, gejala Borderline Personality Disorder (BPD) muncul pada masa remaja akhir atau dewasa awal. Seperti kata Dr. Fadhli Rizal Makarim dalam artikelnya, salah satu gejala nya yaitu perilaku impulsif, seperti yang  ditunjukkan tokoh Koo Ae Jin dalam film Shadow Beauty (2022) yang menyembunyikan identitasnya untuk menghindari perundungan tanpa memikirkan konsekuensinya. Selain perilaku impulsif, penderita Borderline Personality Disorder sering mengalami perasaan sedih, kebosanan, cemas berlebih, merasa tidak berharga dan juga hampa. Bahkan, benci terhadap diri sendiri juga umum terjadi pada penderita Borderline Personality Disorder.
Penyebab Borderline Personality Disorder apa saja?
Penyebab utama dari Borderline Personality Disorder (BPD) masih belum teridentifikasi dengan pasti. Namun, lingkungan sering kali dianggap sebagai faktor yang berperan saat seseorang mengalami Borderline Personality Disorder. Lingkungan yang tidak memberikan dukungan, sering kali terdapat kekerasan, intimidasi, dan isolasi, memiliki peran yang signifikan dalam terjadinya Borderline Personality Disorder pada seseorang.
Gimana nih setelah kenalan sama Borderline Personality Disorder? Apa kamu ngerasain gejala-gejalanya? Kalo iya, jangan lupa berkonsultsi ke psikiater okay! Selain itu, jangan lupa belajar nerima diri sendiri ya. Jangan biarin insecure menutupi sesuatu yang indah di diri kamu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H