Halo, generasi Z! Apakah kalian sudah siap menghadapi era Society 5.0? Era ini merupakan era dimana teknologi dan manusia saling berkolaborasi untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik, nyaman, dan berkelanjutan. Era ini juga menuntut kita untuk memiliki keterampilan dan kompetensi yang sesuai dengan perkembangan zaman. Lalu, bagaimana dengan dunia pendidikan? Apakah pendidikan kita sudah mampu mengikuti arus perubahan ini? Artikel ini akan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan memberikan penjelasan tentang konsep dan dampak Society 5.0 bagi dunia pendidikan, serta tantangan dan strategi yang harus dilakukan oleh para pendidik.
Apa itu Society 5.0?
Society 5.0 adalah konsep yang diperkenalkan oleh pemerintah Jepang pada tahun 2019 sebagai antisipasi dari revolusi industri 4.0 yang telah mengubah cara kerja, berkomunikasi, dan berinteraksi dengan teknologi. Society 5.0 adalah era dimana teknologi tidak hanya digunakan sebagai alat bantu, tetapi juga sebagai mitra yang dapat membantu manusia dalam memecahkan masalah sosial dan lingkungan. Society 5.0 juga disebut sebagai era super smart society, karena teknologi seperti internet of things (IoT), artificial intelligence (AI), big data, cloud computing, dan robotika dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia. Contoh dari penerapan Society 5.0 adalah sistem transportasi pintar yang dapat mengurangi kemacetan dan polusi, layanan kesehatan yang dapat memberikan diagnosis dan pengobatan yang tepat dan cepat, serta sistem pertanian yang dapat meningkatkan produktivitas dan keamanan pangan.
Bagaimana Society 5.0 Mempengaruhi Dunia Pendidikan?
Dunia pendidikan tidak bisa lepas dari pengaruh Society 5.0, karena pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing di era ini. Pendidikan di era Society 5.0 harus mampu mengembangkan potensi dan bakat peserta didik secara optimal, serta memberikan mereka keterampilan abad 21 yang meliputi kreativitas, pemikiran kritis, komunikasi, kolaborasi, literasi digital, dan kewirausahaan. Pendidikan di era Society 5.0 juga harus mampu mengintegrasikan teknologi dalam proses pembelajaran, baik sebagai media, sumber, maupun alat evaluasi. Teknologi dapat membantu peserta didik dalam mengakses informasi yang luas dan relevan, berinteraksi dengan orang-orang dari berbagai latar belakang dan budaya, serta menunjukkan hasil belajar mereka secara inovatif dan menarik.
Apa Saja Tantangan dan Strategi Pendidikan di Era Society 5.0?
Meskipun memiliki banyak manfaat, pendidikan di era Society 5.0 juga menghadapi beberapa tantangan, seperti kesenjangan akses terhadap teknologi antara daerah perkotaan dan pedesaan, kurangnya kesiapan guru dalam menguasai dan menggunakan teknologi secara efektif, serta rendahnya literasi digital dan keterampilan digital di kalangan peserta didik. Untuk mengatasi tantangan tersebut, diperlukan beberapa strategi, seperti meningkatkan infrastruktur dan platform teknologi di setiap satuan pendidikan, memberikan pelatihan dan bimbingan bagi guru dalam mengembangkan kurikulum dan metode pembelajaran berbasis teknologi, serta mendorong peserta didik untuk menjadi pembelajar mandiri dan aktif yang dapat memanfaatkan teknologi secara bijak dan bertanggung jawab.
Penutup
Society 5.0 adalah era yang menawarkan banyak peluang dan tantangan bagi dunia pendidikan. Pendidikan di era ini harus mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan masyarakat, serta mengembangkan keterampilan dan kompetensi yang relevan bagi peserta didik. Pendidikan di era ini juga harus mampu mengintegrasikan teknologi dalam proses pembelajaran, serta mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan dan keberlanjutan. Dengan demikian, pendidikan di era Society 5.0 dapat menciptakan generasi Z yang siap menghadapi tantangan dan perubahan di masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H