Mohon tunggu...
Halim Obed Van Grissee
Halim Obed Van Grissee Mohon Tunggu... -

i love my family

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Nabi Muhammad adalah Turunan Jawa

4 September 2014   14:41 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:38 558
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14097908721970802441

[caption id="attachment_340990" align="aligncenter" width="300" caption="Jawa dan Muhammad"][/caption]

Geli memang membaca judul tersebut, apalagi dibaca oleh orang non jawa, saya saja orang jawa juga geli membaca judul tersebut. Memang saya akui orang jawa ini dari jaman dulu sampai jaman sekarang itu paling suka dengan ilmu “gatuk matuk”, sesuatu yang mirip di pas-paskan agar tampak kemiripannya namun tidak melihat sisi perbedaannya.

Pada blog http://blog.umy.ac.id/putra/nabi-muhammad/ menyatakan bahwa Cak nun (Emha Ainun Najib) menerangkan tentang pendapatnya atau guyonannya tentang Nabi Muhammad sebagai berikut:

1. Sifat dan perilaku beliau yang sangat mirip dengan tingkah laku dan sifat orang jawa pada umumnya. sifat dan perilaku beliau sangat berbeda dengan sifat dan perilaku orang arab, beliau orangnya, sopan. santun, tidak mudah marah, baik hati dan lain2.

Memangnya orang jawa saja yang memiliki karakter tersebut, Nabi adalah orang pilhan tentu saja perilaku dan perangainya juga terpuji dan baik, banyak juga kok orang jawa yang sombong kalau orang jawa bilang “adigang adigung adiguno” seperti gambaran orang arab di jaman jahiliyah.
2. Di daerah arab tidak ada kebiasaan bertapa, menurut beliau kebiasaan bertapa hanya kebiasaan yang dilakukan di daerah tropis yang bayak pohonnya dan dan cuacanya sangat mendukung? dan negara Indonesialah yang cocok untuk itu, apalagi di daerah jawa, sampai saat ini pun masih banyak di temukan orang2 yang bertapa. kalau di arab kita bisa bayangkan sendiri bagaimana cuacanya di sana ketika siang dan malam, sungguh sangat panas sekali.

Ah ngaco nih, anda lihat di film mahabrata kebiasan bertapa juga dilakukan orang india bahkan bisa jadi kita orang jawa yang mengadopsi kebiasaan tersebut.
3. Benarkah nama depan menggunakan nama Siti atau lebih lengkapnya adalah Siti Aminah. seperti layaknya keturunan sebelumnya yaitu siti hajar? nama siti di dalam bahasa arab itu tidak ada maknanya, kita cari di kamus manapun juga pasti tidak akan ketemu, tetapi ketika kita buka kamus bahasa jawa nama siti itu krama inggil/ bahasa halusnya dari tanah. dan juga yang menggunakan nama siti di dunia ini hanya orang indonesia saja, dan mayoritas adalah orang jawa.

Wah aneh nih, mengenai tambahan kata siti didepan nama ibunda Nabi “Siti Aminah”, ini hanya ada di indonesia khususnya dikalangan wong jowo. Nggak ada nash yang dari arab mengatakan hal demikian yang ada ya Sayyidah Aminah
4. kita tidak boleh menggambar wajah Nabi Muhammad SAW, itu mungkin di sebabkan karena wajah beliau tidak mirip dengan orang arab kebanyakan, memang sudah di sebutkan di dalam beberapa buku mengenai bentuk dan kriteria fisik beliau. mungkin karena mancungnya, tingginya yang semampai, bentuk lesung pipinya dan juga bentuk dagunya tidak mirip. maka para sahabat melarang menggambar wajah beliau. hal ini bisa jadi di sebabkan karena Bentuk muka Nabi mirip dengan Orang jawa.

Mengenai ciri fisik memang tidak ada gambarnya tapi gambaran kata-kata dan kalimat sudah dijelaskan mengenai ini. Sahabat melarang menggambar wajah beliau karena ditakutkan akan ada penyembahan terhadap beliau. Menurut Imam at-Tirmidzi dalam kitabnya Syama’il Muhammadiyah, bahwa intinya secara fisik Nabi Muhammad adalah sebagus-bagus fisik orang Arab.
Sebenarnya mengenai nasab Nabi muhammad, Beliau sendiri sudah pernah mengatakan dalam sebuah hadist yang berbunyi:

Allah telah memilih Kinanah dari keturunan Isma’il, dan memilih Quraisy dari keturunan Kinanah, dan memilih Bani Hasyim dari keturunan Quraisy, dan memilih aku dari keturunan Bani Hasyim” (HR. Muslim 2276)
Kalau Muhammad adalah keturunan jawa berarti Abu Lahab yang ketururan Quraisy yang juga keturunan Ismail dari “Siti” Hajar adalah turunan jawa juga donk. Kalau kita punya pemikiran seperti ini berarti bisa disimpulkan bahwa orang arab jahiliyah yang hidup pada jaman nabi adalah juga keturunan jawa yang katanya sopan santun.
Jadi jangan bangga dulu, dan merasa bahwa nabi Muhammad adalah orang turunan jawa. Sebenarnya yang membedakan diantara kita bukan asal turunan jawa, arab dan lain-lain, perlu anda ketahui kita ini berasal dari satu keturunan yang sama yaitu Bani Adam. Jadi diantara kita tidak ada keturunan bangsa mana yang lebih utama atau lebih unggul, namun yang membedakan diantara kita semua hanyalah satu yaitu ketakwaan.
Sebagaimana sabda nabi,

Ketahuilah, tak ada keutamaan orang Arab di atas non Arab, atau orang non Arab di atas orang Arab, yang berkulit merah di atas orang yang berkulit hitam, yang berkulit hitam di atas orang yang berkulit merah, melainkan dengan takwa. “ (HR Ahmad dengan sanad yang shahih)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun