Generasi milenial maupun generasi Z merupakan dua generasi yang saat ini merasakan bagaimana pesatnya perkembangan teknologi. Bagi kaum milenial maupun Z dengan perkembangan teknologi ini memudahkan mereka dalam segala aktivitas sehari hari termasuk dalam bekerja. Dengan berbagai kemudahan yang ada tidak menjamin kondisi finansial menjadi lebih aman.
Hal tersebut tidak terlepas dari tingginya tingkat konsumsi kaum milenial maupun Z dalam mengonsumsi barang barang yang sebenarnya bukanlah kategori primer. Namun perubahan gaya hidup menjadikan kepemilikan barang barang tersebut seolah menjadi kebutuhan yang harus ada. Sehingga membuat suatu pertanyaan manakah yang lebih tepat apakah memuaskan hasrat membeli barang terlebih dahulu ataukah menyiapkan keuangan untuk kebutuhan yang akan datang.
Secara usia memang kaum milenial lah yang lebih tepat saat ini untuk memikirkan banyak hal. Mulai dari pernikahan, membeli rumah, mempersiapkan keuangan rumah tangga yang mana semua hal tersebut tidak lah membutuhkan biaya yang sedikit. Hal inilah yang membuat pikiran kaum milenial menjadi terbebani di satu sisi hasrat ingin menyenangkan diri sendiri pasti ada tetapi di sisi lain ada kewajiban yang harus dilakukan demi masa depan yang lebih baik.
Untuk menyelesaikan problematika seperti itu kaum milenial dapat melakukan beberapa hal. Pertama, dalam hal memenuhi hasrat untuk menyenangkan diri sendiri seperti traveling, beli smartphone baru, tas baru, dan lain lain sepertinya haruslah dipertimbangkan terlebih dahulu.Â
Jika kalian hanya memikirkan gaya hidup yang tak berkesudahan maka sampai kapan pun uang yang dimiliki hanya habis begitu saja tanpa adanya suatu kesinambungan. Oleh karenanya untuk kaum milenial haruslah memikirkan bahwa kita hidup tidak hanya untuk hari ini saja tetapi untuk ke depannya sehingga berhentilah memikirkan kepuasan semata tetapi berpikirlah bagaimana hidup senang di hari tua.
Kedua, mulailah menabung dan berinvestasi. Bagi kaum milenial yang sudah bekerja sisihkanlah sebagian gaji yang dimiliki untuk ditabung dan diinvestasikan. Investasi tersebut dapat dilakukan dengan melakukan jual beli saham atau jual beli valas. Terlebih dengan kemampuan lebih dan memanfaatkan teknologi dapat pula membuat start up atau berdagang secara online. Hal ini perku dilakukan agar kita tidak bergantung pada gaji saja sehngga adanya suatu pengjasilan tambahan yang dapat masuk.
Setelah uang yang didapat terkumpul sesuai dengan target yang telah direncanakan sebelumnya baru lah dipilih kebutuhan mana yang lebih dulu diutamakan. Kaum milenial terkadang kembali menghadapi kebingungan aoakah membeli rumah atau mobil terlebih dahulu. Hal ini kembali lagi kepada pribadi masing masing.Â
Bagi kalian yang sudah berniat membangun rumah tangga alangkah lebih baiknya memilih untuk membeli rumah karena lebih bermanfaat dibandingkan kalian membeli mobil. Tetapi bagi kalian yang memang merasa belum siap untuk menikah maka silakan apakah uangnya mau digunakan untuk membeli mobil sehingga memudahkan mobilitas atau uangnya kembali disimpan sehingga nantinya banyak hal yang dapst dibeli langsung.
Pada prinsipnya kaum milenial sebenarnya mampu untuk membeli rumah dengan uang sendiri tetapi menjadi sulit ketika gaya hidup yang tinggi tetap dipertahankan. Sehingga untuk membangun masa depan gaya hidup harus ditekan karena yang diinginkan adalah bagaimana kita menikmati hari tua nantinya tanpa beban dan penyesalan. Berhentilah berfoya foya mulailah dari sekarang untuk masa depan yang lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H