Proses Pemilihan Umum 2019 masih terus berlangsung. Saat ini, seluruh jajaran penyelenggara kontestasi 5 tahunan tersebut tengah melakukan rekapitulasi suara.
Di sisi lain, tensi politik masih saja memanas. Faktornya beragam. Mulai dari klaim kemenangan, dugaan kecurangan penghitungan suara, hingga jatuhnya ratusan 'korban'.
Sejatinya, pasca pencoblosan 17 April lalu, seluruh elemen kedua kubu, baik itu pendukung Jokowi-Ma'ruf maupun Prabowo-Sandi, melepaskan 'jaket' mereka. Dengan kata lain, sama-sama kembali pada 'khittah' sebagai bangsa Indonesia yang utuh.
Tak ada lagi sekat-sekat politik 01 maupun 02. Melainkan kembali bersama-sama merajut persatuan dan kesatuan bangsa.
Hal ini persis seperti apa yang disampaikan Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu.
Dalam lawatannya ke acara 'Munggah Akbar se-Tangerang Utara di Ponpes Salafiyah Harokatul Yamanie, Tangerang, Rabu (1/5), Ryamizard mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjaga kestabilan setelah Pemilu. Tujuannya tak lain untuk mewujudkan kerukunan, persatuan dan kesatuan ummat.
Statment-statment inilah yang harus terus disebarkan kepada publik. Memberikan narasi-narasi positif yang meneduhkan, mencerahkan, dan mencerdaskan.
Para elite politik, pejabat publik, dan tokoh-tokoh bangsa harus sadar. Peran mereka dalam situasi seperti sekarang amat dibutuhkan.
Bagaimana merangkul seluruh kelompok masyarakat, untuk saling menguatkan dan menyadarkan arti penting persatuan Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H