damai, menjadi keinginan semua pihak. Hidup di negara yang damai, juga menjadi keinginan semua warga negara. Hidup di negara yang penuh konflik, tentu tidak menjadi keinginan semua orang. Karena itulah, isu perdamaian menjadi isu yang sangat penting. Bukan berlebihan jika banyak para tokoh dunia, tanpa lelah terus menyerukan isu perdamaian demi terciptanya perdamaian global.
Hidup dalam suasanaBeberapa waktu lalu, Indonesia didatangi Paus Fransiskus. Dalam lawatannya selama 3 hari di Indonesia tersebut, Paus melakukan berbagai aktifitas. Tentu saja, banyak yang bisa kita jadikan pembelajaran bersama. Salah satunya adalah komitmennya untuk terus mengingatkan pentingnya merawat perdamaian. Dan ketika di Indonesia, Paus Fransiskus juga menandatangani Deklarasi Istiqlal dengan Imam Besar Masjid Istiglal Narazaruddin Umar.
Pesan damai ini harus menjadi komitmen bersama. Dalam konteks Indonesia, pesan damai ini menjadi perhatian serius. Pasalnya, saat ini masih marak provokasi kebencian yang terjadi. Setelah perhelatan politik berlalu, provokasi kebencian itu nyatanya masih saja ada. Bahkan modusnya pun mulai berkembang. Tidak hanya persoalan politik, tapi juga menjalar ke persoalan agama ataupun persoalan perbedaan pandangan.
Keberagaman seringkali digunakan sebagai alat untuk menyalahkan pihak lain. Kelompok radikal terus menggunakan isu ini, karena dianggap tidak sesuai dengan kondisi masyarakat Indonesia yang mayoritas muslim. Padahal, keberagaman ini merupakan anugerah yang diberikan Tuhan kepada kita semua. Dan menjadi tugas kita untuk menjaganya. Karena sejatinya Tuhan menciptakan bumi dan seisinya ini penuh dengan keberagaman.
Dalam kunjungannya ke Indonesia beberapa waktu lalu, Paus Fransiskus menyatakan bahwa kekayaan yang dimiliki Indonesia sejatinya bukan terletak pada sumber daya alamnya. Kekayaan yang sesungguhnya adalah keberagaman yang ada di Indonesia. Apalagi jika keberagaman atau perbedaan tersebut tidak dijadikan alasan untuk berkonflik. Banyak konflik yang terjadi di berbagai negara, lebih dipicu karena persoalan perbedaan.
Perbedaan semestinya tidak menjadi penghalang untuk bisa bersatu dan berdampingan. Semangat bhinneka tunggal ika, berbeda-beda tetap tetap satu, harus terus dijunjung tinggi. Dan Paus Fransiskus juga memberikan apresiasi terhadap semangat bhinneka tunggal ika. Dan faktanya, semangat itulah yang terus menyatukan perbedaan masyarakat. Semangat itulah yang tetap menjaga persatuan dan kesatuan negara ini.
Kini, sebentar lagi Indonesia mempunyai presiden yang terpilih. Mari tinggalkan segala bentuk permusuhan yang terjadi di tahun politik lalu. Mari satu suara, untuk menjaga Indonesia terus berkembang menjadi negara yang adil dan Makmur. Pemimpin yang terpilih, diharapkan juga menjadi pemimpin yang adil, yang bisa menyebarkan pesan damai dalam setiap kebijakan yang diambilnya. Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H