Mohon tunggu...
Halim Pratama
Halim Pratama Mohon Tunggu... Wiraswasta - manusia biasa yang saling mengingatkan

sebagai makhluk sosial, mari kita saling mengingatkan dan menjaga toleransi antar sesama

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kebencian, Kecerdasan Buatan, dan Perdamaian Global

28 Juli 2024   10:15 Diperbarui: 28 Juli 2024   10:18 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Kecerdasan Buatan - jalandamai.org

Tak dipungkiri, kebencian terus menyebar dimana-mana dengan alasan yang beragam. Ada kebencian yang disebabkan karena persoalan suka tidak suka, antar sesama bisa saling membenci. Ada yang disebabkan karena perbedaan latar belakang, antar sesama bisa saling membenci. Ada yang disebabkan karena perbedaan status sosial, antar sesama bisa saling membenci. Ada yang disebabkan karena kebijakan pemimpin perusahaan, pemimpin daerah atau pemimpin negara, antar sesama bisa saling membenci.

Bahkan perang yang terjadi di beberapa negara pun, juga karena dilandasi kebencian dalam skala yang lebih luas. Perang antar negara di Timur Tengah yang sampai saat ini masih terjadi, dilandasi kebencian karena kebijakan pemimpinnya atau faktor yang lain. Perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina, juga dilandasi kebencian, yang melebar ke negara-negara sekutunya yang juga saling membenci. Kebencian bisa berdampak pada hal yang mengerikan, jika terus dipelihara dan dibiarkan menyebar.

Ironisnya, kebencian tersebut juga sengaja disebarkan melalui kecanggihan teknologi oleh oknum tertentu. Hate speech yang tersebar saat ini, banyak dilakukan melalui teknologi internat dan smartphone. Pesan kebencian disebarluaskan ke pesan group, ke postingan, ke media sosial dan kemana saja. Hanya dengan satu klik, pesan kebencian menyebar kemana-mana.

Tidak hanya itu, perang yang terjadi juga banyak disebabkan oleh teknologi yang disalahgunakan. Bahkan saat ini sudah mulai banyak menggunakan teknologi kecerdasan buatan. Peralatan perang yang super canggih saat ini, banyak menggunakan teknologi kecerdasan buatan atau AI. 

Banyak pesawat tanpa awak diciptakan dengan dikendalikan dari jarak jauh. Pesawat tersebut diledakkan di Lokasi yang diinginkan. Robon penjinak bom juga banyak dioperasikan dari jauh. Peralawatan tempur seperti senjata, juga banyak dilengkapi dengan kecanggihan teknologi.

Namun, kecanggihan teknologi diatas tidak digunakan untuk kemanusiaan. Tidak digunakan untuk mewujuda perdamaian. Dan tidak digunakan untuk mewujudkan tatanan kehidupan yang lebih baik. Padahal, banyak contoh yang menunjukkan bahwa teknologi bisa digunakan untuk mewujudkan perdamaian global. 

Ajakan untuk saling menghargai dan menghormati, bisa disebarkan melalui kecanggihan teknologi. Ajakan untuk melawan pemanasan global, saat ini juga begitu masif dilakukan di media sosial dengan memanfaatkan teknologi.

Kecerdasan buatan bisa mendorong hal yang tidak mungkin menjadi mungkin. Kreativitas dan inovasi yang baik, bisa muncul melalui teknologi AI ini. Jika demikian, kenapa antar sesama sekarang ini masih sibuk memelihara dan menyebarkan kebencian? Kenapa antar negara masih sibuk memproduksi teknologi untuk menghancurkan antar sesama? 

Kenapa tidak dibuat teknologi untuk menyatukan keberagaman global. Mari introspeksi. Semoga kita semua bisa lebih arif dan bijaksana, dalam memanfaatkan perkembangan teknologi untuk tujuan yang lebih baik. Salam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun