Salah satu bulan yang paling banyak di tunggu oleh umat muslim adalah bulan Ramadan. Dan bulan yang ditunggu itu telah datang, meski harus bertepatan dengan pandemic corona. Akibatnya, aktifitas ibadah di tempat ibadah pun juga ikut dibatasi karena adanya kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Ada sebagian orang yang menyayangkan karena sementara ini aktifitas di masjid dibatasi. Padahal bulan Ramadan merupakan bulan yang penuh dengan keberkahan.
Satu hal yang perlu kita ingat adalah saat ini sedang masih terjadi pandemic corona. Mungkin bagi sebagian orang masih menilai virus ini sederhana. Ingat, virus ini telah menebar lebih dari 200 negara. Hingga 24 April 2020, di Indonesia sudah ada 8,211 kasus positif, 689 meninggal dunia dan 1,002 dinyatakan sembuh.
Sementara untuk tingkat global, sudah ada 2,716,917 kasus positif, 190.985 orang meninggal dunia, dan 744,580 dinyatakan sembuh. Hingga saat ini banyak negara memutuskan lockdown, namun masih belum juga bisa mengatasi penyebaran virus.
Bahkan negara sekelas Amerika Serikat dengan negara-negara di Eropa, hingga saat ini masih terus berusaha menghentikan. Angka kematiannya pun mencapai ribuan per harinya.
Dengan adanya pandemi ini, diharapkan kita mengikuti anjuran dari pemerintah. Bekerja, belajar dan beribadah dari rumah. Lakukan social distancing, jaga jarak aman, pakai masker ketika keluar rumah dan hindari kerumunan. Bahkan, di hari pertama Ramadan, pemerintah mengeluarkan larangan bagi masyarakat untuk mudik.
Pemerintah juga menghentikan segala aktifitas transportas, baik di darat, laut dan udara. Semuanya itu dilakukan untuk mengentikan penyebaran virus. Namun, aktifitas tersebut dianggap mengganggu kekhusukan Ramadan. Anggapan tersebut tentu salah. Kenapa? Karena, beribadah bisa dilakukan dimana saja, termasuk di dalam rumah masing-masing.
Mari kita jadikan pandemi di bulan Ramadan ini untuk mengendalikan diri untuk tidak keluar rumah. Dalam ajaran Islam sendiri pun dianjurkan untuk menghindari wabah. Dan berdiam di dalam rumah, merupakan salah satu cara untuk menghindari wabah.
Namun berdiam diri di dalam rumah tanpa aktifitas tentu akan sangat membosankan dan tidak ada manfaatnya. Karena itulah, mari manfaatkan waktu yang banyak di masa pandemi ini, untuk terus meningkatkan ketakwaan kita.
Fokus beribadah, tidak perlu menebar provokasi ataupun hoaks di masa pandemi ini. Saatnya saling menguatkan dan mengingatkan. Mari kita jaga kualitas Ramadan ini dengan perkataan dan perilaku yang positif. Mari kita jaga Ramadan dengan segala aktifitas yang menyenangkan, yang menyehatkan, yang bisa bermanfaat bagi semua pihak.
Mari kita tetap saling berbagi antar sesama meski di tengah pandemi. Dengan menjaga Ramadan kali ini dari segala pengaruh buruk, maka secara tidak langsung juga telah melakukan perbuatan baik. Dan berbuat baik di bulan suci, merupakan hal yang semestinya dilakukan oleh semua pihak. Salam.