Salah satu kejadian yang sangat memukul Indonesia saat ini adalah penyebaran pandemic corona. Ibarat senjata pembunuh, corona telah berkembang begitu pesat dengan membunuh satu per satu orang yang terjangkit. Meski ada juga orang yang bisa dinyatakan sembuh, namun daya bunuh virus ini cukup diwaspadai oleh siapa saja.
Per 21 Maret 2020, jumlah orang yang terpapar di Indonesia mencapai 450 kasus, 38 meninggal dunia, dan 20 dinyatakan sembuh. Dalam skala global, tercatat sudah ada 276.987 kasus, 11.423 meninggal dunia dan 91.986 yang dinyatakan sembuh.
Virus ini telah menyebar ke banyak negara. Satu per satu negara dan kota di berbagai dunia memilih 'lockdown' untuk meminimalisir penyebaran.
Pemerintah Indonesia hingga saat ini belum melakukan 'lockdown' tapi sudah melakukan 'social distancing.' Cara ini yang dinilai sebagai solusi yang tepat.Â
Namun nyatanya, masih banyak masyarakat yang berkeliaran di luar rumah, masih ada aktifitas yang mengumpulkan masyarakat dalam jumlah besar, masih banyak aktifitas-aktifitas lain yang bisa memicu penyebaran virus covid-19 dengan mudah.
Banyak yang tidak menyangka, negara maju seperti Italia saja, jumlah masyarakat yang menjadi korban sudah mencapai ribuan. Bahkan, jumlahnya telah melampui China, negara yang tertular pertama kali. Karena itulah, mengendalikan diri untuk tidak keluar rumah dan melakukan 'social distancing' menjadi sebuah keharusan. Tentu saja  menjaga kebersihan juga tetap harus dilakukan.
Tak dipungkiri, seluruh masyarakat di Indonesia saat ini dipenuhi dengan berbagai kekhawatiran. Pada titik inilah, kita perlu saling menguatkan satu dengan yang lainnya.
Indonesia punya pengalaman ketika menghadapi bencana alam, dan berhasil melakukan recovery karena masyarakatnya saling menguatkan satu sama lain. Tak perlu ada ujaran kebencian antar sesama, mari menebar pesan-pesan kedamaian di tengah wabah covid-19 ini.
Saling menguatkan pada dasarnya sudah ada dalam nilai-nilai kearifan lokal di setiap daerah di Indonesia. Dalam konteks Indonesia, kita punya gotong royong. Mari kita jaga budaya ini untuk tetap saling menguatkan.
Jika ada di antara tetangga atau saudara kita yang positif corona, tetap harus terus mendapatkan support meski harus dipisahkan dengan ruang isolasi. Jika di antara kita ada yang merasa positif, tidak perlu juga merasa bersalah. Sekali lagi, mari kita saling menguatkan satu sama lain agar bisa menghadapi virus covid-19 ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H