Ketika itu, kelompok teroris selalu menjalin solidaritas antar sesama. Ketika terjadi bom di Afganistan, atau tempat lain yang dianggap sebagai serangan terhadap kelompok muslim, aka nada aksi balasan dari jaringan terorisme di negara lainnya. Teror bom yang terjadi di Indonesia, yang dilakukan kelompok JI ketika itu, umumnya merupakan respon dari peristiwa yang terjadi di luar. Bom Bali yang menewaskan ratusan orang ketika itu, juga merupakan respon dari serangan kelompok teroris ke WTC.
Apa yang dilakukan oleh kelompok teroris ini, merupakan bentuk solidaritas yang salah. Solidaritas untuk tujuan yang salah, harus ditinggalkan dan tidak boleh terjadi di Indonesia. Meski pada kenyataanya, solidaritas untuk tujuan yang salah ini, sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari kita.Â
Ketika memasuki tahun politik, banyak orang menggalang solidaritas untuk mendapatkan dukungan agar menang dalam perhelatan politik. Ketika bencana atau musibah, banyak solidaritas untuk menggalang dana bantuan, dan lain sebagainya. Solidaritas pada dasarnya bisa digunakan untuk tujuan apapun, namun sebaiknya untuk tujuan yang positif.
Dalam konteks sekarang ini, Indonesia dan sejumlah negara sedang dilanda virus corona. Ketika semua dunia berusia menggalang dukungan dan simpati terkait corona, di Indonesia justru sempa terjadi hoaks terkait virus ini.Â
Kini, pasien positif corona di Indonesia terus mengalami peningkatan. Bahkan, menteri perhubungan juga telah dinyatakan positif corona. Mari kita jadikan hal ini semua sebagai momentum untuk saling menguatkan, agar semua pihak komitmen dalam menjaga dan menciptakan kesehatan di lingkungannya masing-masing.
Mari kita terus menularkan semangat optimisme dalam kehidupan sehari-hari. Indonesia punya banyak pengalaman untuk bisa lepas dari berbagai macam keadaan. Hal itu bisa dilakukan jika semua pihak saling bergandengan tangan, menyatukan semua kekuatan dan bukan justru memecah belah dengan provokasi ataupun hoaks. Perpecahan hanya akan membuat kita lemah dalam menghadapi apa yang terjadi.
Ketika era kemerdekaan, kita berhasil menyatukan semua kepentingan dan keragaman menjadi sebuah kekuatan untuk melawan dan mengusir penjajah. Ketika semua mahasiswa berhasil bersatu, maka orde baru yang berkuasa selama 32 tahun bisa diturunkan. Ketika aksi terorisme melanda, solidaritas bersama muncul untuk terus mengobarkan perlawanan terhadap terorisme.
Di saat ini, ketika corona telah dinyatakan sebagai musibah nasional, segala kekuatan bersama harus kita kerahkan bersama untuk melawan virus tersebut. Dengan tetap menjaga kesehatan, saling mengingatkan dan tidak menebar berita bohong, adalah salah satu cara sederhana yang bisa kita lakukan saat ini. Solidaritas harus tetap dibangun agar persatuan dan kesatuan tetap terjaga. Salam damai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H