Mohon tunggu...
Abdul Khalim Mubaroq
Abdul Khalim Mubaroq Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Aisyiyah Yogyakarta Ilmu Komunikasi

Barang siapa yang bersungguh-sungguh berjalan pada jalannya maka pasti ia akan sampai pada tujuannya.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Kritik Sosial Eiichiro Oda pada Anime One Piece

26 Agustus 2024   19:52 Diperbarui: 26 Agustus 2024   21:09 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Film merupakan salah satu media komunikasi yang selalu berkembang saat ini, tak jarang banyak yang menggunakan film sebagai sarana penyampaian pesan secara persuasif kepada khalayak umum. 

Salah satunya adalah mangaka One Piece Eiichiro Oda, yang memanfaatkan media film sebagai wadah untuk menyalurkan pesan-pesan yang ingin disampaikan.

Pesan yang disampaikan oleh Oda bersifat kritik sosial terhadap realitas yang ada, yang kemudian dikemas dengan visual dan plot story yang menarik. 

Kritik sosial yang diberikan oleh Oda tidak jauh-jauh dari kejahatan yang ada di dunia ini, seperti perbudakan, rasisme dan kolonialisme. 

Pada ulasan ini, mari kita coba bedah satu persatu dan membuka mata kita terhadap realitas sosial yang ada.

1. Perbudakan.

Perbudakan merupakan sebuah perbuatan dimana manusia diibaratkan seperti barang yang diperjualbelikan, dan sering mendapatkan perlakuan semena-mena oleh pemiliknya. Sejarah perbudakan di dunia mengalami sejarah yang kelam, dimana manusia tidak diperlakukan semestinya. Meskipun dunia internasional sudah mengesahkan peraturan tentang larangan perbudakan, namun praktek perdagangan manusia masih eksis dilakukan.

Pada anime One Piece, dipertontonkan dengan jelas bagaimana realitas itu terjadi. Kita bisa melihat pada setiap arc yang ada, seperti arc Whole Cake Island, di mana mother Carmel menjadi salah satu pelaku perdagangan manusia dan pemerintah dunia memanfaatkan para budak itu menjadi Cipher Pol (tentara pemerintah dunia). Pada Arc Sabaody Island pun juga dijelaskan terdapat rumah pelelangan manusia yang akan dijadikan budak, tak jarang para bangsawan ikut membeli budak-budak tersebut.

Dalam hal ini, Oda mencoba memberikan kritik lewat dengan visualisasi karyanya, di mana masih banyak perbudakan manusia di era modern ini. Menurut Organisasi Buruh Internasional, 40 juta orang menjadi korban perbudakan modern di tahun 2016, dan satu dari empat adalah anak-anak. Meskipun perbudakan modern tidak didefinisikan secara hukum, hal ini sering digunakan untuk praktik seperti kerja paksa, pernikahan paksa, perdagangan manusia dan perekrutan paksa anak-anak dalam konflik bersenjata.

2. Rasisme.

Rasisme merupakan diskriminasi terhadap etnis atau ras tertentu, rasisme juga dapat dimaknai sebuah kepercayaan dan doktrin yang menyatakan perbedaan biologis menjadi penentu ketercapaian individu atau budaya tersebut. Umumnya rasisme adalah sebuah perasaan yang merasa ras dirinya lebih sempurna dan tinggi dibanding ras lainnya, dan merendahkan ras lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun