Mohon tunggu...
Iry Susanty
Iry Susanty Mohon Tunggu... -

MUSLIMAH HAMBA ALLAH

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kisah Gadis Berkerudung Merah dan Humanisme

22 Oktober 2014   20:14 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:06 357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Pada suatu masa dan tempat, tinggallah seorang gadis cantik. Kulitnya putih, rambutnya panjang keemasa dan bibirnya merah merekah. Ibu dan neneknya sangat mencintainya. Oleh sang ibu, gadis hanya diberi tahu tentang keindahan dunia.

Pada suatu hari, sang ibu meminta gadis untuk mengirim sekeranjang kue kepada nenek yang hidup di tengah hutan.

Berkerudung merah, berangkatlah sang gadis ke hutan untuk memenuhi tugas dari sang nenek. Di tengah jalan ia bertemu dengan seekor srigala. Gadis tidak pernah sekalipun diberi tahu bentuk dan kejahatan srigala. Maka ia menjawab pertanyaan srigala dengan ramah.

"Halo, gadis cantik berkerudung merah." sapa srigala.

"Halo, kamu siapa. Aku tidak pernah bertemu denganmu sebelumnya." jawab gadis berkerudung merah.

"Oh, hanya aku. Aku si baik hati dan suka menolong. Hendak pergi kemana?" tanya srigala.

"Aku diminta ibu mengirimkan kue ini kepada nenek. Rumahnya di tengah hutan di pinggir sungai." kembali gadis berkerudung merah menjawab  sambil tersenyum sangat lebar.

Melihat senyum lebar sang gadis, semakin laparlah srigala. Dia bertekad mendahului ke rumah nenek. Sesampai rumah nenek, srigala menyingkirkan nenek dan menyamar menjadi nenek. Gadis yang masih belum tahu srigala jahat, terpedaya oleh srigala. Dimakanlah gadis oleh srigala.

Cerita rakyat yang beredar dari abad pertengahan Eropa, awalnya bukan dongeng yang ditujukan untuk anak-anak. Kisah ini untuk memperingati para gadis, jangan sampai terkena tipu daya pada laki-laki yang digambarkan sebagai srigala yang jahat. Pada itu keperawanan gadis masih dijaga. Baru memasuki abad 19, disney mengubah cerita rakyat yang mengerikan menjadi manis.

Beda abad pertengahan, beda saya saat menerima pelajaran dari cerita gadis berkerudung merah. Pelajaran yang bisa diambi adalah "tak kenal maka tidak waspada" seperti gadis yang tidak pernah diberi tahu wujud dan kejahatan si srigala, dengan mudah terpedaya oleh srigala.

Sekarang ini dunia informasi semakin cepat, informasi beredar semakin banyak tak terbendeng. Ide-ide sengaja disusupkan oleh penganutnya, mempengaruhi pemikiran kemudian persepsi dan menyetir tingkah laku seseorang.

Contoh saja ide humanisme, dipermukaan ide humanisme dikemas pengusungnya dengan manis. Ide humanisme menekankan manusia untuk cinta kepada sesama, memiliki toleransi, berperikemanusiaan, cinta akan perdamaian, dan persaudaraan. Tanpa mengenal batas ras, sekat negara dan kelompok agama.

Terasa sejuk dan banyak diamini oleh masyarakat. Dunia serasa hanya berwarna pelangi.

Bila mempelajari lebih dalam, humanisme sebenarnya bertentangan dengan nilai agama. Dilihat dari manifesto humanisme pertama, hasil pertemuan pengusung humanisme pada tahun 1933,

"Terdapat suatu yang berbahaya pada akhirnya, dan kami percaya, pengenalan tentang kata agama dengan dokrin-dokrin dan metode-metode yang kehilangan artinya dan tidak memiliki kekuatan untuk memecahkan masalah manusia yang hidup di abad ke 20."

Pernyataan manifesto humanisme pertama terlihat bahwa ide humanisme adalah antiagama.

Belum lagi pernyataan yang masih ada di manifesto humanisme pertama, "humanisme mengenal bahwa peradaban budaya agamis yang dimiliki manusia, sebagaimana digambarkan jelas oleh antropologi dan sejarah adalah hasil dari perkembangan yang bertingkat melawan interaksi hakikat dengan lingkungannya dan dengan warisan masyarakatnya"

Para humanisme menganggap bahwa agama adalah hasil karya manusia.

Pada manifestasi humanisme kedua,

"Teisme tradisional adalah suatu keyakinan yang terbukti ketinggalan jaman."

"Dogma-dogma dan mite-mite tentang agama tradisional tidak melalui verifikasi ilmiah."

"Wahyu dan skenario tentang hari kiamat membuat manusia melarikan diri, putus asa dan terjebak dalam pikiran irasional."

"Janji-janji tentang penyelamatan alam akherat atau hari pembalasan keduanya adalah penyesatan."

"Akal dan intelegensia adalah alat paling efektif yang diproses manusia."

"Dalam bidang seksualitas kita percaya adanya sikap toleran."

"Untuk mempertinggi martabat, individu harus mengalami suatu tingkat kebebasan penuh dalam masyarakat. "

"Sepakat tentang negara terbuka dan demokratis."

"Pemisahan gereja dengan negara dan ideologi dengan negara adalah suatu yang mendesak."

Idenya berkembang bagai bola salju, tidak hanya ide toleransi yang diadopsi namun ide meniadakan agama dari ruang lingkup publik. Ketika berdiskusi dengan seorang sahabat, beliau menentang dibawa agama dalam negara. Perbaiki saja diri sendiri dll.

Ide bahwa sejarah adalah kejadian masa lampau dan agama tidak relevan untuk jaman sekarang juga banyak diadopsi muslim. Ketakutan-ketakutan terhadap agama mendominan perasaan sebagian muslim.

Sadar atau tidak ide-ide yang bertentangan dengan Islam masuk dan mempengaruhi kepala dan tingkah laku.

Wallahualam.

Sumber : Pokok-pokok pikiran dalam manifesto humanisme

#InspirasiSusan #PojoksejarahSusan #DialogSusan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun