Lansia seringkali mengalami perubahan-perubahan dalam hidupnya mulai dari fisik, psikologis, mental dan spiritual. Salah satu perubahan yang terjadi pada Lansia adalah pada aspek kognitif yakni demensia. Demensia adalah kondisi seseorang dimana mengalami sindrom otak progresif sehingga mengganggu fungsi kognitif yang ditandai dengan gangguan memori, perubahan kepribadian, gangguan emosi dan ketidakmampuan mengambil keputusan. Tingginya angka Lansia saat ini  menambah angka prevalensi kejadian demensia yakni meningkat dua kali lipat setiap 6,3 tahun, dari 3,9 per 1000 orang per tahun pada usia 60-64 tahun menjadi 104,8 per 1000 penduduk pada usia 90 tahun ke atas. Di Indonesia diperkirakan meningkat menjadi 1,9 juta jiwa pada tahun 2030 dan hampir 4 juta pada tahun 2050.
Lanjut Usia atau biasa kita sebut denganPerubahan-perubahan yang terjadi pada Lansia yang mempunyai demensia mempengaruhi kualitas hidupnya, berdasarkan hal tersebut sehingga diperlukan adanya caregiver dalam merawat dan memberikan dukungan pada Lansia tersebut. Caregiver merupakan individu yang merawat serta memberikan kenyamanan kepada Lansia untuk mencapai derajat kesehatan dan kesejahteraan Lansia, caregiver tersebut harus memiliki kemampuan dan pengetahuan yang baik. Lalu bagaimana peran caregiver pada Lansia dengan demensia?
Memberikan bantuan perawatan pribadi
Lansia dengan demensia seringkali mengalami permasalahan pada aktivitasnya setiap hari dikarenakan Lansia sering lupa mengenai hal hal atau aktivitas yang telah dilakukannya. Misal makan, Lansia seringkali lupa apakah sudah makan atau belum. Dari hal tersebut Caregiver dibutuhkan untuk memberikan perhatian dan bantuan dalam perawatan pribadi Lansia sehingga tidak terjadi masalah Kesehatan. Â
Memfasilitasi dengan pemerintah
Peran caregiver secara formalitas yaitu sebagai fasilitator dengan pemerintah. Pembentukan sistem penjaminan pensiun dan menyediakan serta membiayai Lansia sehingga tidak ketergantungan terhadap tunjangan jaminan sosialnya. Pemerintah mempunyai program dimana mengadakan tempat pelayanan dan tempat singgah seperti panti jompo sehingga Lansia dengan demensia dapat hidup dengan baik sampai akhir hayatnya.
Menangani permasalahan perilaku dan mengurangi beban gejala fisik dan kesehatan yang buruk
Perilaku-perilaku yang dilakukan Lansia dengan demensia seringkali mempengaruhi kondisi fisik dan kesehatannya. Misal Lansia sering mengabaikan dan merasa lupa akan obat obat yang dikonsumsi sehingga kekambuhan akan penyakitnya dapat terjadi, sebagai caregiver peran disini penting untuk mengingatkan dan mengatur jadwal pengobatan Lansia.
Mengatasi risiko kematianÂ
Caregiver pada Lansia dengan demensia seringkali dibekali suatu pengetahuan melalui pemberdayaan misal dari kader atau tenaga Kesehatan. Caregiver dibekali mengenai pengetahuan Kesehatan dan cara mengatasinya sehingga risiko kesakitan dan kematian dapat dicegah.
Peran caregiver terhadap Lansia dengan demensia harus dibekali dengan pengetahuan, keterampilan serta persepsi positif tentang perannya, sehingga peningkatan derajat Kesehatan dan kualitas hidup Lansia dapat meningkat.