Sebagai seorang mahasiswa yang bercita-cita menjadi pendidik, saya Halimatus Sa'diyah seorang mahasiswa Universitas Negeri Malang merasa sangat beruntung dapat mengikuti program asistensi mengajar atau bisa disebut magang di KidZania Surabaya. Program ini merupakan program MBKM di Universitas Negeri Malang. Program ini tidak hanya memberikan pengalaman belajar langsung, tetapi juga membantu saya mengembangkan keterampilan komunikasi, keberanian, dan pemahaman terhadap karakter anak-anak yang beragam.
Langkah Awal: City Tour dan PelatihanÂ
Program dimulai pada 1 Agustus 2024 dengan city tour pertama kami di KidZania Surabaya. Observasi ini menjadi langkah awal untuk memahami suasana kerja di tempat ini. Pada 29-30 Agustus 2024, kami mendapatkan pelatihan intensif. Kami belajar tentang sejarah KidZania, teknik grooming, cara berkomunikasi dengan pengunjung, hingga memahami sistem seperti men-scan gelang RFID dan mengelola kartu ATM pengunjung.
Pelatihan ini membuat saya semakin memahami peran Zupervisor di setiap establishment. Di balik kegiatan bermain yang terlihat menyenangkan, ada banyak hal yang harus dipelajari.
Praktik Pertama di Fiber Crème Sekolah Kuliner
Tanggal 31 Agustus 2024 menjadi pengalaman pertama saya terjun langsung ke establishment. Saya ditempatkan di Fiber Crème Sekolah Kuliner, di mana saya bertugas sebagai Zupervisor yang membantu anak-anak membuat cookies. Awalnya, saya hanya mengamati kakak-kakak Zupervisor yang sudah berpengalaman. Secara bertahap, saya mulai berani mengambil alih tugas dan memandu anak-anak sendiri.
Kegiatan Harian
Setiap pagi, saya harus datang 30 menit sebelum jam operasional untuk menyiapkan semua kebutuhan. Kami menyalakan perangkat, menulis logbook, hingga melakukan opening dance. Rutinitas ini mengajarkan saya pentingnya disiplin dan kerja tim.
Berbagai Pengalaman menjadi Zupervisor di Area 1 KidZania SurabayaÂ
KidZania dibagi menjadi beberapa divisi antara lain Area 1, Area 2, Area 3, Artistik, dan POS (Point Of Selling). Selama program, saya ditempatkan di Area 1 yang memiliki 11 establishment. Hingga saat ini, saya sudah mampu incharge di 8 establishment, termasuk Jackson House of Shoes, Situs Arkeologi, Hutan Kota, Fiber Crème Sekolah Kuliner, First Aid Rescue, Commercial Studio, Water Research Training Center, dan Zparkling Window Washing.
- Jackson House of Shoes: Visitor roleplay menjadi desainer sepatu dan distributor sepatu.
- Situs Arkeologi: visitor roleplay menjadi seorang arkeolog dan paleontolog menggali fosil dinosaurus dan artefak potongan lukisan dinosaurus.
- Fiber Crème Sekolah Kuliner: Visitor roleplay menjadi seorang junior chef melakukan kegiatan mencetak dan menghias cookies.
- Hutan Kota:Â Visitor roleplay menjadi seorang Rimbawan mengumpulkan bahan-bahan herbal berupa madu, jahe dan meniran.
- First Aid Rescue:Â Visitor roleplay menjadi seorang tim pertolongan pertama melakukan pertolongan pertama pada korban kecelakaan
- Commercial Studio: Visitor roleplay menjadi seorang content creator dalam pembuatan video kreatif mereview produk KidZania.
- Hospital:Â Visitor bisa memilih salah satu profesi untuk roleplay dengan menjadi seorang dokter, perawat bayi atau pasien.
- Yakult Science Lab:Â Visitor roleplay menjadi seorang Peneliti bakteri
- Water Research Training Center: Visitor roleplay menjadi seorang hidrogeologi meneliti dan mempelajari air minum.
- Zparkling Window Washing: Visitor roleplay menjadi seorang Petugas Kebersihan Kota Kidzania.
- KAI Tram City Tour : Visitor bisa menjadi penumpang kereta berkeliling Kota Kidzania.
Namun, ada beberapa establishment yang belum sempat saya pelajari, seperti Rumah Sakit, Yakult Science Lab, dan KAI Tram City Tour. Tantangan teknis, seperti mengendarai ambulans atau kereta, menjadi hal yang perlu saya pelajari lebih lanjut.
Menghadapi Tantangan dan Belajar dari Pengalaman
Pada awal program, saya merasa canggung untuk berbicara dengan pengunjung maupun kakak-kakak Zupervisor. Sifat pemalu saya menjadi tantangan terbesar. Tetapi, berkat dukungan dari kakak-kakak Zupervisor yang ramah dan suasana kerja yang menyenangkan, saya perlahan menjadi lebih percaya diri.
Tantangan lain datang dari pengunjung atau orang tua yang sering tidak mengikuti aturan, seperti menyerobot antrian. Situasi ini sempat membuat saya merasa kewalahan. Beruntung, kakak-kakak Zupervisor selalu siap membantu menyelesaikan masalah dengan baik.
