Mohon tunggu...
Halimatus Sadiyah
Halimatus Sadiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Institut Agama Islam Negeri Kudus

"It's how you deal with failure that determines how you achieve success."- David Feherty

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Peran Struktur Kulit Buah Kakao dalam Melindungi dan Menjamin Kualitas Biji Kakao

5 Desember 2024   09:35 Diperbarui: 8 Desember 2024   10:41 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Buah Kakao (sumber: WahanaNews)

Tanaman kakao yang dengan nama latin (Theobroma cacao L.) yang termasuk ke dalam suku Sterculiacea merupakan tanaman asli yang berasal dari Amerika Selatan dan Amerika Tengah dengan habitat asli di hutan tropis Amazon. Pada zaman dahulu tanaman ini diyakini berasal dari para dewa, oleh karena itu dinamakan theobroma yang berarti "food of gods". Biji tanaman ini pertama kali digunakan oleh suku Aztec dan Maya kuno untuk membuat minuman yang biasa kita sebut coklat. Cokelat merupakan tanaman yang banyak ditemukan di daerah-daerah tropis. Ukuran buah ini jauh lebih besar dari bunganya, dan berbentuk bulat hingga memanjang. Indonesia merupakan penghasil kakao terbesar ke tiga setelah dua negara di benua Afrika yaitu Pantai Gading dan Ghana. Di Indonesia tanaman kakao sendiri tersebar sebagian besar di beberapa pulau di  seluruh wilayah Indonesia yaitu diantaranya di pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.

Bagian terbesar dari buah kakao terdiri dari kulit luar (mesokarp) yang keras yang mencapai ketebalan 75%, mempunyai plasenta yang berwarna putih dan biji yang berwarna coklat. Kulit buah kakao memiliki tekstur yang kasar, tebal, dan keras, memberikan perlindungan fisik yang kuat terhadap biji yang berada di dalamnya. Ketebalan kulit kakao bervariasi tergantung pada tanaman dan kondisi pertumbuhan. Kulit buah kakao adalah limbah industri perkebunan yang merupakan sumber energi dan protein yang cukup baik dengan kandungan protein 9- 19%, serat kasar 13-26%, energi metabolis 2400 kkal/kg, lemak 4,6%, kalsium 0,61% dan fosfor 0,06%. . Selain itu kulit buah kakao diketahui juga memiliki kandungan senyawa aktif alkaloid yaitu theobromin. Tannin yang terdapat dalam kulit buah kakao mengandung gugus aktif yang dapat berfungsi sebagai inhibitor korosi, antimikroba, dan antioksidan.

Kulit yang tebal dan keras dapat melindungi biji dari kerusakan fisik akibat benturan atau serangan hama. Struktur kulit kakao sangat membantu dalam menjaga integritas biji selama proses pematangan dan panen. Senyawa antimikroba dalam kulit membantu mencegah pertumbuhan mikroba patogen yang dapat merusak kualitas biji. Misalnya, kandungan fenol dalam kulit kakao diketahui efektif melawan bakteri dan jamur. Kulit buah kakao juga berfungsi untuk mengatur kelembaban di sekitar biji, menjaga agar biji tetap terhidrasi dengan baik selama fase pematangan. Ini penting untuk memastikan kualitas biji kakao yang berkualitas tinggi. Meskipun kulit buah kakao dianggap limbah, ia mengandung nutrisi seperti protein dan serat yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak atau bahan baku lainnya setelah pengolahan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun