Mohon tunggu...
Halimatus Sadiyah
Halimatus Sadiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya merupakan mahasiswa S1 Psikologi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta

Saya tertarik pada beberapa permasalahan didunia, terutama di Indonesia. Saya tertarik dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan Psikologis seseorang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

HIV pada Perilaku LGBT

17 November 2023   17:21 Diperbarui: 17 November 2023   17:31 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

LGBT (Lesbian, Gay, Bisexual and Transgender) telah menjadi fenomena yang banyak dibicarakan secara global  dalam beberapa dekade terakhir. Hal ini disebabkan oleh banyaknya pemberitaan atau informasi yang datang dari media dan aktivitas  para pengikut LGBT (cross border). 

Dikutip dari artikel Rumah Sakit Siloam, maraknya media yang menerbitkan pemberitaan dan menyoroti apa yang sebenarnya merupakan fenomena lama, yang kemudian membantu masyarakat mengenal fenomena atau isu LGBT. Di Indonesia, sejak tahun 2014 hingga tahun 2016, terdapat 25 kasus pembunuhan brutal yang bersumber dari nyawa pelaku dan/atau korban di kalangan pelaku homoseksual. LGBT adalah masalah kesehatan mental.

Dikutip dari detikcom, penyebab LGBT bisa disebabkan oleh banyak hal. Berikut ini faktor-faktor yang menjadi penyebab munculnya kaum LGBT, antara lain faktor keluarga/teladan orang tua, faktor lingkungan, dan faktor trauma psikologis. 

Human Immunodeficiency Virus yang biasa disingkat  HIV merupakan virus yang dapat menyebabkan penyakit serius pada orang yang tertularnya. Sebab HIV merupakan virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. HIV merupakan virus yang dapat menyebabkan AIDS. 

Selain itu, ada beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan penularan HIV, antara lain: berganti-ganti pasangan  seksual, menggunakan jarum suntik yang telah dipakai orang lain, menggunakan alat makan yang sama dengan orang yang terinfeksi HIV, transfusi darah yang alat-alatnya tidak steril, dan seks anal sering dilakukan oleh kelompok LGBT.

Perilaku seksual menyimpang seperti LGBT menunjukkan tren yang terus meningkat  di Indonesia. Kelompok LGBT merupakan  kelompok  rentan dan berisiko tinggi tertular  HIV.  Perilaku seksual laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki (LSL) berkontribusi signifikan terhadap rantai penularan HIV/AIDS. Karena banyak korban LSL yang sudah terinfeksi virus HIV, maka LSL yang tidak terinfeksi lebih rentan terhadap penyakit menular seksual dan HIV akibat perilaku  seksual berisiko, baik  anal maupun oral. 

Tak hanya itu, dampak dari perilaku LGBT juga dapat membahayakan kesehatan, pendidikan dan keamanan, dikutip dari laman RSUD Padang Panjang bahwa LGBT memiliki dampak pada kesehatan seperti kanker anal atau dubur, kanker mulut, HIV/AIDS, dampak pada pendidikan (Siswa yang terkena LGBT menganggap dirinya sebagai homo menghadapi permasalahan putus sekolah 5 kali lebih besar daripada siswa normal karena mereka merasakan ketidakamanan dan 28 persen dari mereka dipaksa meninggalkan sekolah). Lalu bagaimana solusinya agar terhindar dari HIV yang disebabkan oleh perilaku LGBT? Tentu saja yang perlu dihindari pertama kali adalah perilaku LGBT itu sendiri. Solusi pencegahan LGBT terutama pada remaja saat ini sebagai berikut.

  • Menjaga pergaulan dengan  memilih teman yang dapat memberikan dampak positif.
  • Menutup segala celah pornografi misalnya dari gadget dan orang tua harus aktif dalam hal ini.
  • Menyelenggarakan penelitian atau seminar tentang bahaya LGBT di sekolah.
  • Ada undang-undang yang melarang kelompok LGBT agar masalah ini tidak meluas.
  • Menyelenggarakan penyuluhan agama mengenai LGBT yang menyimpang dari norma agama.

Hal-hal tersebut, diharapkan LGBT dapat dicegah dan penyebarannya tidak semakin luas juga agar HIV yang ada di Indonesia tidak semakin meningkat. LGBT merupakan suatu masalah kejiwaan yang perlu ditangani oleh semua pihak baik dari pelaku maupun lingkungan sekitar. Adanya kerja sama yang baik, bukan tidak mungkin masalah LGBT yang menjadi kontrovensi ini bisa ditangani dengan baik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun