Mohon tunggu...
cloudyrose
cloudyrose Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

suka memasak dan travelling

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Identitas Nasional sebagai Karakter Bangaa Indonesia

21 Oktober 2023   02:00 Diperbarui: 21 Oktober 2023   02:01 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Identitas  nasional sebagai  karakter bangsa merupakan sebuah identitas atau sebuah ciri khas tersendiri untuk untuk mengetahui serta membedakan sebuah kebudayaan serta identitas negara. Indonesia merupakan sebuah  negara yang sangat berbeda dengan negara-negara lainnya. Maka dari itu indonesia merupakan sebuah negara demokrasi politik yang cukup sangat besar . Indonesia adalah negara yang cukup sangat besar dan sangat luas yang terbentang dari sabang sampai merauka serta pulau-pulau yang sangat bermacam-macam serta bervariasi. Indonesia juga adalah negara yang sangat rekat serta indonesia bukanlah negara individualisme artinya bukan negara tersendiri, selain itu kita sebagai warga negara kebudayaan indonesia kita harus menjaga nama baik identitas negara yang dimana identitas tersebut adalah bukti atau untuk mengetahui siapa sebenarnya diri kita sendiri. Bahasa yang digunakan di negara indonesia adalah bahasa indonesia karena indonesia adalah negara kebudayaan dengan bermacam-macan suku bangsa. Serta bahasa antara daerah timur, barat, selatan, serta utara juga berbeda, bahkan disetiap daerah saja bahasa yang digunakan sudah berbeda. Maka dari itu bahasa indonesia lah yang digunakan sebagai bahasa pengantar bahasa antar daerah dan antar budaya. Lambang negara indonesia adalah garuda pancasila. Ki Hajar Dewantara adalah ketua pergerakan kemerdekaan indonesia serta Muhammad Yamin sebagai seketaris nya.

Simbol-simbol yang terkandung dalam patung garuda pancasila

  • Bintang
  • Bintang mencerminkan sila pertama pancasila yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa. Bintang melambangkan sesuatu seperti cahaya yang terang benderang seperti cahaya bintang yang menerangi alam semesta.
  • Rantai
  • Rantai mencerminkan sila kedua dalam pancasila yaitu Kemanusiaan yang adil dan beradab. Rantai melambangkan laki-laki dan perempuan yang artinya laki-laki dan perempuan harus menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan dan dari itu laki-laki dan perempuan perlu adanya rasa bersatu.
  • Pohon beringin
  • Pohon beringin mencerminkan sila ketiga pancasila yaitu Persatuan Indonesia. Pohon beringin melambangkan keragaman dan kesatuan rakyat Indonesia.
  • Kepala banteng
  • Kepala banteng mencerminkan sila keempat pancasila yaitu Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. Kepala banteng melambangkan sebuah persatuan serta sebuah kumpulan atau musyawarah antara masyarakat untuk melakukan sebuah sesuatu untuk mencapai tujuan dan pemikiran bersama. Serta lambang kepala banteng bisa dimaknai sebagai kekuatan bangsa dan negara.
  • Padi dan kapas
  • Padi dan kapas mencerminkan sila kelima pancasila yaitu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
  • Padi dan kapas melambangkan kebutuhan masyarakat bangsa dan negara. Kebutuhan bisa digambarkan sebagai kebutuhan sandang, pangan, dan papan. Padi melambangkan makanan sehari-hari rakyat Indonesia yaitu sebagai makanan pokoknya sendiri, kapas melambangkan kebutuhan primer manusia yaitu sandang dan papan, contohnya kebutuhan badan dan kebutuhan tempat tinggal.

Lagu Indonesia raya merupakan lagu kebangsaan bangsa Indonesia serta lagu wajib bangsa Indonesia. Lagu Indonesia raya dijadikan sebagai simbol lahirnya bangsa Indonesia. Lagu Indonesia raya dikenalkan oleh Wage Rudlof Soepratman, dan setelah itu lagu tersebut dikenalkan ke masyarakat umum pada kongres pemuda yang ke II pada tanggal 28 Oktober 1928 di Batavia (Jakarta). Selain itu Indonesia juga dikenal sebagai negara hukum, maksud negara hukum yaitu semua sikap, perilaku, kehidupan, serta perilaku masyarakat harus tertata dan senantiasa dalam lindungan dan dalam pengawasan hukum. Indonesia yang berbasis negara hukum harus senantiasa selalu memperhatikan hukum yang berlaku.  Hukum-hukum yang berlaku adalah semua hukum yang tertera pada bunyi pasal 1 Ayat 3 UUD 1945 yang disahkan pada 10 November 2001. Faktor pembentuk identitas nasional adalah dari faktor faktor masyarakat Indonesia itu sendiri.

Sejarah singkat tentang lahirnya pancasila yaitu pada tanggal 1 Juni 1945. Pancasila pertama kali dibacakan oleh Soekarno pada sidang Dokuritsu Junbi Cosakai pada tanggal 29 Mei 1945 adalah sidang pertamanya di gedung Chuo Sangi In yang membahas tentang dasar negara republik Indonesia. Serta ada 9 anggota yang terlibat dalam perumusan dasar pancasila yang disebut dengan panitia sembilan, berikut adalah panitia-panitia yang terlibat dalam perumusan dasar pancasila Ir. Soekarno, Agus Salim, Wahid Hasyim, Mohammah Yamin, Achmad Soebardjo, Abdul Kahar Muzakir, Mr. AA Maramis, Mohammad Hatta, Abikoesno Tjokroseojoso, Orang 9 tersebut adalah panitia yang merumuskan dasar pancasila. Setelah melalui proses yang sangat panjang akhirnya tiba saatnya pancasila disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945. Selain itu Bendera Merah Putih pertama kali di kibarkan pada tanggal 17 Agustus 1945. Bendera Merah Putih dijahit oleh Ibu Fatmawati, Ibu Fatmawati adalah isteri Ir.Soekarno sekaligus Ibu Negara pertama kali di Indonesia. Bendera Merah Putih dijahit di halaman rumahnya di Jalan Pegangsaan Timur No.56. Bendera Merah Putih terbuat dari bahan katun serta panjang dan lebarnya adalah 276 x 200. Selain itu ada aturan tersendiri untuk pemasangan Bendera Merah Putih, salah satunya adalah pengibaran dan pemasangan bendera merah putih adalah antara matahari terbit sampai matahari terbenam. Bendera Merah Putih berwarna merah dan putih yang artinya merah berarti pemberani/sang jagoan dan putih yang berarti suci. Bendera putih biasanya di kibarkan pada hari senin dan pada tanggal 17 Agustus sebagai peringatan Kemerdekaan Indonesia. Indonesia memiliki sembonyan Bhineka Tunggal Ika yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satua jua, makanya adalah meskipun kita berbeda suku bangsa, ras, dan agama tetapi kita satu, saling merangkul dan saling bersaudara karena kita adalah bangsa yang harmonis serta bangsa yang sangat cinta damai serta mayoritasnya yang sangat harmonis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun