Peningkatan Kualitas Pendidikan dengan Gerakan Literasi Sekolah Melalui Program Kampus Mengajar Angkatan 4

Menurut survei yang dilakukan oleh United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) Indonesia menempati urutan ke-10 dari 14 negara untuk kualitas pendidikan di negara-negara berkembang di kawasan Asia Pasifik.Permasalahan pendidikan di Indonesia juga terletak pada rendahnya kualitas pendidikan. Salah satu penyebab rendahnya kualitas pendidikan adalah rendahnya minat literasi penduduk Indonesia.

Melihat kondisi tersebut, Ditjen Dikti menyusun Program Kampus Mengajar. Kampus Mengajar merupakan salah satu program dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MKBM) yang merupakan program bantuan pengajaran untuk memberdayakan mahasiswa untuk mendampingi peserta didik dalam proses pembelajaran di sekolah. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi siswa dalam bidang literasi dan numerasi agar lebih siap dan dapat menjadi generasi bangsa yang unggul.

Sebanyak empat  mahasiswa mengikuti program Kampus Mengajar ini. Satu diantaranya dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Keempatnya adalah Achmad Roni Lukman (UNISKA), Rizka Nursilah Ode (IIK STRADA), Nahfisa Hawa Tu Nissa (UB), Halima Akhira Putri (UMM). Mereka ditugaskan membantu meningkatkan kualitas pendidikan di jenjang sekolah dasar Sekolah Menengah Pertama (SMP). Mereka ini menjadi satu tim dalam mengemban tugasnya untuk mengabdi di SMP  Mrican yang berada di Kota Kediri, Kelurahan Mrican, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, Jawa Timur. Penulis bersama tim mulai melaksanakan tugas sejak 01 Agustus 2022 hingga 02 Desember 2022. 

Sebagai mahasiswa peserta program Kampus Mengajar angkatan 4, penulis dan tim berperan untuk membantu meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah penugasan. Dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan tersebut, penulis dan tim berkolaborasi dengan Kepala Sekolah, guru/staf karyawan, serta peserta didik. Penulis dan tim bekerjasama dalam menyusun program kerja terkait peningkatan kemampuan literasi dan numerasi, adaptasi teknologi, pengelolaan administrasi, serta menanamkan pendidikan karakter.

Salah satu fokus upaya peningkatan kualitas pendidikan di sekolah penugasan adalah peningkatan minat literasi peserta didik. Kondisi peserta didik yang sebelumnya memiliki minat literasi yang rendah, akhirnya mulai perlahan meningkat melalui program kerja Gerakan Ayo Baca yang kami laksanakan setiap hari Selasa dan Kamis. Dalam program kerja tersebut, kami mengajak peserta didik untuk membaca buku bacaan yang kami dapatkan dari hasil donasi buku. Program kerja ini bertujuan meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi peserta didik, serta meningkatkan kemampuan pemahaman mereka.

Dalam pelaksanaan program kerja Gerakan Ayo Baca, penulis dan tim membuka donasi buku untuk membantu menghidupkan kembali perpustakaan di sekolah penugasan. Selain itu, buku-buku bacaan yang telah didonasikan, nantinya akan digunakan sebagai media peningkatan kemampuan literasi dan numerasi peserta didik.

Selama pelaksanaan program Kampus Mengajar, penulis menghadapi beberapa kendala mulai dari kendala pada peserta didik dan fasilitas sekolah. Dengan adanya kendala tersebut, penulis bersama rekan kerja lainnya membuat program kerja dan inovasi belajar yang menerapkan adaptasi teknologi agar lebih menarik dan dapat memberi perubahan kecil yang lebih baik.

Harapan penulis, setelah program Kampus Mengajar angkatan 4 berakhir, para guru dapat terus berinovasi untuk membuat pembelajaran yang menarik dan dapat meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi peserta didik, serta melengkapi fasilitas pendukung pembelajaran. Sehingga, peserta didik dapat semangat belajar dan membantu mensukseskan peningkatan kualitas pendidikan di SMP Mrican Kota Kediri.