Mulai lagi,
sunyi yang kedatangannya tidak pernah aku harapkan,
tidak pernah aku undang,
tidak pernah aku dambakan.
Di pojok kamar aku bersandar,
berharap ada bahu yang menompang,
badan menggigil,
selimut pun tak mempan.
Ini sampai kapan?
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!