Di sebuah kota kecil yaitu Berastagi tanah Karo, terdapat sebuah sekolah SMAN 1
Berastagi di mana didalamnya terdapat kegiatan pramuka menjadi salah satu kegiatan ekstrakurikuler yang paling diminati oleh para siswa. Salah satunya adalah seorang anak lakilaki berusia enam belas tahun yang bernama Rizky. Rizky adalah anak yang penuh semangat dan selalu antusias mengikuti setiap kegiatan pramuka.
Setiap hari jum'at, Rizky dan teman-teman pramukanya berkumpul di halaman sekolah
(sanggar) untuk memulai petualangan mereka. Dipimpin oleh seorang kakak pembina pramuka yang berpengalaman, mereka belajar berbagai keterampilan, mulai dari membangun tenda hingga memasak di atas api unggun. Mereka juga belajar tentang kepedulian lingkungan dan pentingnya menjaga kebersihan alam.
Suatu hari, dalam sebuah perjalanan mendaki ke gunung terdekat yaitu gunung sibayak,
mereka menemukan seekor burung elang yang terluka di hutan. Tanpa ragu, mereka segera mengambil tindakan pertolongan pertama yang mereka pelajari dari pelatihan pramuka. Dengan hati-hati, mereka merawat burung elang itu dan membawanya kembali ke desa untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Ketika burung elang itu sembuh, mereka merasa bangga atas usaha mereka yang telah
berhasil menyelamatkan makhluk hidup lain. Pengalaman ini menguatkan persahabatan di antara mereka dan memperdalam rasa kebersamaan mereka dalam kelompok pramuka. Rizky dan teman-temannya semakin bersatu dan saling mendukung satu sama lain dalam setiap petualangan yang mereka jalani.
Setiap mereka menemukan petualangan baru di dalam seperti dihutan yang
mengelilingi kota kecil mereka. Mereka belajar tentang navigasi menggunakan peta dan kompas, serta mengasah keterampilan mereka. Tak hanya itu, mereka juga belajar tentang keberanian dan tanggung jawab, karena menjadi seorang pramuka mengajarkan mereka untuk selalu siap membantu orang lain dalam kesulitan.
Pada suatu kesempatan, ketika sedang berkemah di tepi sungai, mereka melihat seorang