Kebisuan dari Ibu Alina yang mendapat kekerasan dari suaminya tak jarang menimbulkan hal buruk. Perselingkuhan Farid, manager Alina dan Siti sahabatnya di kantor.Â
Hubungan percintaan yang tak berjalan mulus dengan Tio yang beralasan komitmen "jalanin aja dulu" pun tak kunjung usai hingga kedatangan undangan pernikahan mantan.Â
Semuanya merupakan realita yang kini tengah terjadi dalam kehidupan yang fana ini. Jelaslah bahwa karya sastra merupakan cerminan dari realita sosial. Dalam novel, secara implisit tergambar bahwa hidup Alina, Jakarta dan Danu tak lebih dari sekedar kebohongan.Â
Novel ini mengisyaratkan bahwa kebohongan akan tetap menjadi kebohongan. Kepura-puraan yang tercipta dari rasa kasihan, tidak nyaman, dendam, dan lain sebagainya, akan menjadi jalan menuju rasa sakit atas sebuah kehilangan. Misteri Jakarta pada petang pukul setengah lima atas kepergian Danu dan kenangan antara bus kota, terminal, Tanah Abang, dan Blok M, semuanya membicarakan kepalsuan. Bagi Marni, Danu akan menjadi misteri Jakarta pada pukul setengah lima.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H