PEKANBARU - Wilayah Indononesia sebagai negara yang memiliki zona sirkum pegunungan paling aktif di dunia menjadi penyebab terjadinya pergerakan lempeng yang sangat aktif sehingga terjadinya proses subduksi dan menjadi penjebak sedimemtasi fosil sehingga sedimentasi fosil tersebut terkubur di dalam perut bumi. Ahli Geologist PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) Satia Graha mengatakan bahwa proses terjadinya sedimentasi fosil karena proses pelapukan makhluk hidup yang telah mati jutaan tahun lalu dan terkubur didalam tanah. "Proses makhluk hidup yang telah mati dikatakan sebagai fosil umurnya telah mencapai 1 juta tahun," katanya. Kemudian di tempat yang sama ahli Geologist PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) Rendra Olyuza mengatakan bahwa tedapat resiko dalam eksplorasi migas ini, biaya yang dibutuhkan sangat mahal dan proses eksplorasi yang membutuhkan banyak tenaga ahli. "Proses eksplorasi migas memiliki resiko padat modal dan padat karya," ujarnya. Hal ini dikatakannya pada sesi materi dengan tema Eksplorasi Migas di Rektorat Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN SUSKA) Riau, Senin 26 juli 2022.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H