Mohon tunggu...
Halimah Sa'diyah
Halimah Sa'diyah Mohon Tunggu... -

Mahasiswi Komunikasi Penyiaran Islam UIN Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Un Jour En France (Sehari di Prancis)

5 Juni 2012   13:18 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:22 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya adalah orang yang sangat tertarik dengan segala sesuatu berbau Prancis. Sejak tiga tahun lalu, saya mulai mengumpulkan barang-barang berbau Prancis, mulai dari kalung, tas, kaos, poster, dan gantungan kunci.Ketertarikan saya pada tanah Napoleon Bonaparte tersebut bermula dari kecintaan saya pada Novel Tetralogi Laskar Pelangi. Sebuah novel yang bercerita tentang perjuangan seorang anak di desa terpencil yang akhirnya dapat bersekolah di Sorbonne University, paris, Prancis. Sejak saat itulah hari-hari saya dibayang-bayangi oleh mimpi-mimpi tentang Prancis.

Maka ketika melihat poster acara di kampus yang berjudul Un Jour En France (Sehari di Prancis), saya tidak mau menyia-nyiakan kesempatan tersebut. Acara yang digelar oleh Campus France, lembaga resmi di bawah Kedubes Prancis, ini terbilang sangat menarik karena mengajak peserta acara untuk mengenal seluk-beluk Prancis, mulai dari bahasa, pendidikan hingga musiknya. Agenda acara yang dihadiri langsung oleh Dubes Prancis untuk Indonesia, Mr. Bertrand Lortholary, inijuga sangat beragam, seperti perkenalan bahasa Prancis, pemutaran film Prancis, konsultasi pendidikan bagi yang berencana melanjutkan studi ke Prancis, demo masakan khas Prancis, dan di akhir acara ditutup oleh konser musik jazz oleh musisi dari Prancis.

13393875342146193984
13393875342146193984

Satu hal yang menarik bagi saya adalah, ketika sesi presentasi pendidikan tinggi di prancis, staff dari Campus France mengatakan bahwa Prancis memegang prinsip egalite (persamaan). Artinya tidak ada perbedaan hak bagi pelajar asing maupun pelajar asli Prancis. Bagi pelajar asing yang bersekolah di kampus negeri, mereka menerima subsidi dari pemerintah Prancis, seperti halnya pelajar pribumi. Hebatnya, subsidi tersebut tidak hanya untuk biaya sekolah, namun juga untuk makan di kantin kampus, naik transportasi umum, bahkan untuk menonton film pun ada subsidi dari pemerintah yang diperuntukkan bagi pelajar. Wow..

Masih menurut staff dari Campus france, Biaya sekolah di Prancis juga terbilang murah karena adanya subsidi dari pemerintah tersebut. Biaya studi di kampus negeri berkisar antara 2-5 juta rupiah pertahun. Angka tersebut untuk biaya kuliah memang tidak jauh beda dengan di Indonesia. Namun untuk biaya hidup di negara Eropa seperti Prancis, memang jauh lebih mahal. Untuk bisa hidup di sana, paling tidak kita harus menyediakan uang 5-8 juta perbulan, bahkan bisa jauh lebih mahal lagi bila kita tinggal di Paris.

Namun untuk bisa bersekolah di Prancis dengan biaya sendiri, nampaknya masih mustahil untuk saya. Mau tidak mau saya harus berjuang untuk mendapatkan beasiswa yang menurut staff dari Campus France, memang tidak banyak jumnlahnya. Tapi, bukankah selalu ada jalan bagi mereka yang mau berusaha? Well, doakan saya ya teman supaya bisa sampai di negara yang katanya paling romantis tersebut. :)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun