Mohon tunggu...
Haliemah Noor Qathrunnada
Haliemah Noor Qathrunnada Mohon Tunggu... Freelancer - CPM

Keep smart

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

1000 Hari Pertama Kehidupan

8 Agustus 2024   13:14 Diperbarui: 8 Agustus 2024   16:07 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Keluarga berkualitas menuju Indonesia emas mewujudkan anak yang terlindungi Indonesia maju. 1000 HPK adalah masa pertama dan utama dalam menyambut kehidupan ini, bahwa penanganan orang dewasa terhadap pertumbuhan yang baik. Pemenuhan gizi yang tercukupi bagi bayi yang menjalani masa 1000 HPK dengan pemberian asi ekslusif selama 6 bulan.

Indonesia emas 2045 yang akan adalah tugas anak-anak hari ini yang kelak menjadi pemuda-pemudi mengisi kemerdekaan ini dengan karya dan prestasi. Maka regenerasi bangsa mesti dilakukan secara perkaderan yang berkelanjutan di setiap lini kehidupan ini.

Pemahaman reproduksi yang matang bagi para pemuda Indonesia yang kelak akan memasuki pelaminan yang terhindar dari perkawinan anaki karena akan berpengaruh pada kematangan alat reproduksi perempuan untuk menjalani masa kehamilan. Keterampilan dalam pengasuhan bayi pada 1000 HPK mesti dimiliki oleh para cantin untuk mengendalikan akan stunting yang menjadi ancaman pertumbuhan anak-anak.

Indikator pembangunan keluarga adalah kemandirian, ketentraman dan kebahagiaan keluarga, bahwa kenyamanan dalam membangun mahligai rumah tangga yang bahagia. Kemandirian dalam karir mesti dimiliki oleh kepala keluarga untuk mencukupi kebutuhan keluarga serta membangun komunikasi berkesetaraan antara suami dan istri untuk mewujudkan ketentraman dalam keluarga.

Alat kontrasepsi yang disediakan oleh pemerintah adalah bagi pasangan subur yang sah telah menikah. Bahwa konotasi remaja yang dipublikasikan adalah dikerucutkan bagi mereka yang telah menikah. Keamanan dalam pemberian alat kontrasepsi menjaga remaja Indonesia, semoga hal ini dapat terhindar dari seksualitas bebas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun