Mohon tunggu...
Haliemah Noor Qathrunnada
Haliemah Noor Qathrunnada Mohon Tunggu... Freelancer - CPM

Keep smart

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Takdir Tuhan Selaras Do'a

14 Juli 2024   19:51 Diperbarui: 14 Juli 2024   20:03 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Skenario hidup manusia terkadang terlupa bahwa hidup ini adalah fana, perencanaan manusia terkadang tak sebanding dengan realitas yang ada. Hal ini menunjukkan adanya kekuatan alam dan campur tangan Tuhan dalam memberikan sebuah takdir yang terjadi pada realitas kehidupan ini. Inilah hidup yang Tuhan titipkan kepada segenap umat manusia untuk menjaganya, sebagaimana alam telah memberikan kesejukan maka manusia pula hendaknya untuk menyiram air kesejukan yang dibutuhkan oleh alam.

Roda kehidupan ini terus berputar seiring perputaran zaman yang mengantarkan manusia kepada zaman penuh cahaya dan kecanggihan teknologi, sebuah zaman yang dapat memberikan konstruksi budaya candu kepada realitas yang tidak sanggup mengendalikan dirinya dari efek penggunaan gadget dari permainan game sampai dengan judi online.

Kehidupan ini akan senantiasa memberikan warna yang indah ketika manusia memandangnya dalam kacamata positif, namun jika keluh kesah yang dimainkan dalam untaian kata-katanya maka buram pula hidup ini memandangnya. Inilah pembelajaran sepanjang hayat yang mesti dijalani oleh segenap umat manusia, karena pembelajaran dalam hidup ini sangat kompleks sehingga mendorong manusia untuk selalu berpikir dan memaksimalkan fungsi otaknya untuk mencari solusi di setiap masalah hidup yang datang.

Dalam sujud hamba selalu berdo'a dengan tasbih dan mengagungkan kehadirat Allah SWT, bahwa setiap pujian selayaknya ditujukan kepada Allah SWT Yang Maha Kuasa atas segalanya. Manusia berlutut di atas sajadah dengan mensejajarkan diri dengan tanah untuk mengingatkan kembali asal usul manusia adalah dari tanah yang tidak memiliki cahaya kecuali berharap pantulan sinar cahaya dari Nabi Muhammad SAW.

Manusia adalah makhluk terbaik yang Allah SWT ciptakan di dunia ini, akal pikiran yang menjadi faktor penyempurna menjadi suatu hal terbedakan dari makhluk lainnya. Maka rasa syukur ini tiada henti terpanjatkan kehadirat Allah SWT, karena sampai detik ini Allah masih memberikan kehidupan dan nafas untuk menyapa hidup ini.

Dengan akal manusia dapat mengubah alam menjadi tempat rekreasi sebagai perwujudan kebutuhan manusia akan rileksasi jiwa yang penat atas aktivitas sehari-hari, dari alam pula beragam bentuk bahan herbal diciptakan untuk pengobatan yang lebih efektif. Inilah bentuk relasi matualisme antara manusia dan alam.

Hubungan vertikal antara hamba dan Tuhan menjadi sebuah kebutuhan primer bagi manusia yang melimpahkan kuasa hanya kepada Allah SWT. Di setiap relung kehidupan ini bertubi-tubi masalah datang menimpa, inilah cara Tuhan menyapa hamba-Nya untuk lebih akrab dengan hamba yang senantiasa tawakkal atas segala upaya dan daya manusia lakukan.

Memanjatkan doa-doa terbaik dalam setiap saat manusia menghembuskan nafas ini, selalu berharap bahwa kemudahan akan hadir setelah kesulitan datang menimpa. Karena takdir adalah realitas yang mesti diyakini sebagai keputusan Tuhan yang terbaik dalam hidup ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun