Dalam melaksanakan tugas bunda sebagai edukator dan pendampingan pada pengasuhan anak di lingkup keluarga, perlu menjaga stabilitas dan imun yang tinggi. Hal ini menjadi bekal awal seorang bunda ketika menjalani proses pengasuhannya sejak kehamilan, bahwa ketenangan hati dan pikiran niscaya hadir sebagai cipta etos seorang bunda.
Fleksibilitas lingkungan keluarga menjadi bahan konsepsi seorang bunda ketika meramu pola pengasuhan dan pemberian edukasi terhadap anak-anak. Hal ini menjadi cerminan kondisi keluarga yang selaras dengan tuntutan zaman secara preventif dan adaptif dalam bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. Kepekaan sosial akan muncul pada diri anak-anak untuk berempati dan kasih sayang terhadap sesama.
Dalam menjaga kondisi imun dan iman bunda yang terinternalisasi dalam sebuah kepribadian bunda, dimana stabilitas hati, emosi dan pikiran yang melahirkan sebuah pemikiran bunda yang bertugas dalam lingkup keluarga. Arah pemikiran bunda akan mengalir dan tercipta berdasarkan referensi literasi yang dikaji serta konsep pemahaman pola asuh, yang menjadi fondasi gerak langkah bunda dalam membentuk sebuah frame pendidikan keluarganya.
Pengelolaan setres dalam manajemen fokus bunda di setiap langkah tugas bunda perlu senantiasa hadir, karena tugas seorang bunda tiada henti oleh waktu dan akan terus bergulir. Maka hal-hal yang perlu dilakukan adalah Pertama; Lebih mengenali diri pendidikan, seperti halnya pepatah filosof mengatakan man 'arofa nafsahu fa'arofa Robbahu. Sehingga pengahargaan diri terhadap diri sendiri akan muncul tanpa rasa keluh kesah atas kekurangan diri yang dimiliki. Kedua; Mencari sistem dan hubungan sosial, hal ini akan sangat berpengaruh dalam menumbuhkan semangat dan imun ketika adanya dukungan empati dan support dari komunitas. Bahwa kenyamanan ini akan senantiasa terjaga dalam membentuk kesehatan mental bunda. Ketiga; Meluangkan waktu untuk bermeditasi dalam menjaga ketenangan hati dan pikiran, yakni dengan mengolah pernapasan dan rutin olahraga. Keempat; Melatih berpikir positif dalam segala hal, bahwa qadha dan qadar Allah itu pasti ada. Kelima; Mengatur ekspektasi diri dengan kondisi realitas kehidupan.
Demikian beberapa hal yang dikaji dalam upaya menjaga kesehatan bunda untuk mengoptimalkan kualitas pengasuhan dan pendidikan dalam lingkup keluarga.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H