Bandar Lampung (8/8) KKN Tim II UNDIP Periode 2021/2022 melaksanakan KKN di Kota Bandar Lampung tepatnya Kelurahan Sumber Agung, Kecamatan Kemiling, Kota Bandar Lampung.Â
Berdasarkan hasil observasi, Kelurahan Sumber Agung memiliki potensi alam serta ekonomi kreatif yang dapat dimanfaatkan sebagai tempat wisata dan mengembangkan perekonomian warga. Namun, fakta dilapangan menyebutkan bahwa belum banyak masyarakat yang datang ataupun mengetahui adanya tempat wisata yang ada di Kelurahan Sumber Agung.
Potensi alam yang dimiliki oleh Kelurahan Sumber Agung dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan perekonomian warga dengan membangun berbagai macam tempat wisata yang mempekerjakan warga setempat.Â
Berada didataran tinggi dapat memberikan manfaat bagi pengelola tempat wisata untuk membangun berbagai macam tempat bersantai atau bermain. Potensi ini sudah dimanfaatkan oleh warga setempat untuk membangun tempat wisata ataupun kafe dengan menyuguhkan pemandangan alam yang indah seperti Mountena, Kampoeng Vietnam, dan Lengkung Langit 2.
Mountena merupakan salah satu kafe yang menyuguhkan pemandangan alam indah serta tempat bersantai dengan minuman dan makanan yang tak kalah enak. Berbagai macam menu disuguhkan mulai dari 15 ribu rupiah. Tidak perlu merogoh kocek tinggi, pengunjung sudah dapat menikmati pemandangan alam yang menyejukkan mata serta minuman dan makanan yang memanjakan lidah.
Berbeda dengan Mountena, Kampoeng Vietnam dan Lengkung Langit 2 merupakan tempat wisata yang menyuguhkan pemandangan alam serta spot foto instagramable.Â
Selain spot foto, Kampoeng Vietnam dan Lengkung Langit 2 menyediakan tempat bermain yang dapat digunakan oleh anak anak hingga remaja. Menggunakan konsep family friendly Kampoeng Vietnam dan Lengkung Langit 2 cocok untuk para keluarga yang ingin bersantai sejenak dari hiruk pikuk ibu kota.
Tidak hanya potensi alam, Kelurahan Sumber Agung memiliki berbagai macam IKM yang dapat meningkatkan perekonomian warga. Deandra Batik merupakan salah satu IKM yang memproduksi kain batik.Â
IKM ini sukses membawa nama Bandar Lampung dengan memasarkan kain batik hingga penjuru Indonesia. Kain yang dijual mulai dari harga 350 ribu hingga jutaan rupiah bergantung dengan jenis kain dan motif yang digunakan.