Banyak teman yang bilang saya mendadak berubah menjadi pengamat politik, saya tidak cukup sepakat, meskipun ini tahun politik di mana media sesumbar mengabarkan calon presiden dan calon wakil presiden yang mereka dukung, saya tidak cukup polos untuk menelannya mentah-mentah. Yah, kita tahu bahwa hampir semua media sekarang sudah ‘ditunggangi’ kepentingan politik, atau minimal afiliasi lah gitu. Kita semua tahu bahwa akhir-akhir ini media menjadi ganas, cenderung bersikap ofensif atau apapun lah itu. Atau bahkan yang berusaha mempolitisasi pagelaran piala dunia, yang akhirnya membuat seorang gadis cukup terkenal di jagat media sosial dengan suratnya untuk FIFA. Gampangnya, buat jadi terkenal, hehe
Bicara soal terkenal, ada seorang gadis lain lagi yang belakangan menjadi perbincangan. Ia lah yang menginspirasi saya untuk menulis tulisan ini. Sebut saja namanya, Raeni. Menurut saya, Raeni bisa menjadi terkenal karena satu momen ‘sakral’ yang ‘seksi’ untuk dijadikan pemberitaan. Momen itu adalah ketika ia diantar ayahnya pergi wisuda dengan becak. Andai saja waktu itu ayah Raeni tidak mau atau tidak bisa mengantar anaknya wisuda dengan becaknya, mungkin saja karena ada cateran, mungkin saja karena bannya bocor atau alasan-alasan lain saya kira Raeni tidak akan terkenal.
Momen diantarnya Raeni dengan becak nyatanya menjadi poin penting, atau katakanlah menjadi komando untuk mengundang pemberitaan-pemberitaan lainnya. Tidak dapat dipungkiri, momen itulah yang mendorong nasib berpihak padanya, hingga ia mendapatkan beasiswa oleh presiden. Karena menurut saya, IPK 3,96 dan penerima beasiswa Bidik Misi saja tidak cukup unik/menarik bagi pelaku media untuk mengabarkannya.
Siang ini di sebuah acara infotaiment Raeni muncul sebagai sosok yang inspiratif. Saya tertarik sekali. Bagi saya Raeni adalah sesosok pahlawan, pahlawan bagi ratusan ribu penerima beasiswa Bidik Misi. Saya berterimakasih kepada Raeni, sebab ia telah membuat saya menikmati sejumput oase pemberitaan inspiratif di tengah maraknya pemberitaan politik. Terimakasih Raeni.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H