Mohon tunggu...
halawati nasymida
halawati nasymida Mohon Tunggu... Guru - guru

Hidup itu indah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengikuti Diklat Online Guru Melek IT Angkatan 2 Tahun 2016

24 Februari 2016   23:46 Diperbarui: 25 Februari 2016   00:11 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Diklat merupakan sebuah kewajiban bagi para guru. Diklat merupakan salah satu bentuk kegiatan Pengembangan Diri bagi seorang guru. Dengan diterapkannya PKG (Penilaian Kinerja Guru) dan PKB (Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan), Guru dituntut untuk mengembangkan kemampuannya dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagai guru. Jenis Diklat ada 2 macam. Pertama, diklat tatap muka secara langsung di mana antara fasilitator dan peserta dapat berinteraksi secara langsung. Kedua, diklat jarak jauh berupa diklat online dimana antara fasilitator dan peserta berinteraksi menggunakan media internet. Diklat online memungkinkan peserta untuk mendapatkan pengembangan diri tanpa harus meninggalkan kewajiban tugas utama sebagai guru.

Dengan diklat online peserta dituntut untuk memanfaat teknologi informasi dan komunikasi secara maksimal sehingga tujuan diklat dapat tercapai. Pengalaman saya mengikuti diklat online ini adalah untuk yang ketiga, di mana yang pertama saya mengikuti diklat online pola 60 jam pelajaran selama 15 hari dan kedua adalah diklat Dogmit untuk pembuatan soal online dan blog dan ketiga adalah ini tentang power point tentang pengembangan ke Macro saya masih kurang paham. Saya merasa dengan diklat online justru menuntut saya untuk dapat mengikuti secara maksimal karena belajar sendiri, karena tugas sangat jelas dan waktu penyelesaiannya juga sudah ditentukan secara jelas.

Kurikulum 2013 sangat menantang kita sebagai pendidik dan fasilitator  serta pengajar dalam proses KBM di kelas Harus memakai media pembelajaran berbasis IT khususnya dalam presentasi, sulit memang pada awal memahaminya dan melaksanakan aplikasi IT akan tetapi dalam motto kehidupan yang sudah melekat yaitu orang lain bisa kenapa saya tidak bisa, pasti bisa..... . Meskipun dengan kesibukan sangat padat, penulis harus bisa menyiasati waktu yang nota benenya penuh program dan tugas sekolah yang harus terselesaikan akan tetapi dalam hati harus tetap semangat dan bisa mengatur waktu dengan baik. Waktu berjalan terus akhirnya pembelajaran di kelas sudah menggunakan media pembelajaran berbasis IT. Pengalaman penulis mengikuti diklat tatap muka yang pada umumnya belum termotivasi. mungkin karena waktu terbatas dan kelas bengkak dan tidak teridentifikasi dengan kesabaran dan ketelatenan dalam menggiring praktek secara langsung, lain dengan diklat online yang bisa memutar kembali video sesuai ukuran kemampuan kita terutama bagi pemula, Setelah mengikuti diklat online proses kbm berjalan jauh lebih baik .

 

Impian Penulis  menjadi kenyataan bisa mengikuti era globalisasi dalam menyongsong Indonesia lebih maju khususnya pada bidang Pendidikan dan juga bisa membuat media ajar yang menarik untuk anak-anak agar Guru sebagai PILAR PENDIDIKAN , sedikitnya ada empat aspek yang harus diberi perhatian khusus dalam rencana implementasi dan keterlaksanaan kurikulum 2013, yaitu kompetensi pedagogi; kompetensi akademik (keilmuan); kompetensi sosial; dan kompetensi manajerial atau kepemimpinan.

Guru sebagai ujung tombak penerapan kurikulum, diharapkan bisa menyiapkan dan membuka diri terhadap beberapa kemungkinan terjadinya perubahan. Perubahan akan kretifitas dan innovatif pembelajaran. Peran guru sangat penting dalam pembelajaran  Karena dalam kurikulum 2013, bertujuan mendorong peserta didik, mampu lebih baik dalam melakukan 5M yaitu  observasi, bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan (mempresentasikan), terhadap apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah menerima materi pembelajaran. Melalui empat tujuan itu diharapkan siswa memiliki kompetensi sikap, ketrampilan, dan pengetahuan jauh lebih baik.

Peningkatan mutu pendidikan tidak lepas dari peningkatan mutu guru sebagai ujung tombak yang memegang peranan penting dalam pembelajaran. Di sisi lain, hasil Ujian Kompetensi Guru (UKG) akhir tahun 2015 masih sangat memprihatinkan dan masih jauh dari harapan. Terlepas dari kelemahan pelaksanaan UKG yang dimilikinya, tetapi hasil ini merupakan salah satu indikator bahwa sebagian besar guru-guru di Indonesia (2,9 juta) masih rendah kompetensinya.

Hal itu dapat dimaklumi karena memang pendidikan calon guru dan sistem rekruitmen guru belum seketat dan sebaik profesi lainnya, misalnya profesi dokter yang harus melewati beberapa tahapan sebelum diterima sebagai PNS. Untuk mengatasi hal ini, telah dilaksanakan berbagai kegiatan seperti revitalisasi KKG/MGMP/MKKS, pelatihan, seminar dan kegiatan lainnya. Namun pelaksanaan kegiatan tersebut belum menyentuh seluruh guru karena masih terkendala dengan pembiayaan yang sangat besar.

Menurut saya sebagai peserta DOGMIT sebelumnya, setelah mengikuti kegiatan ini saya merasa lebih percaya diri dalam pembelajaran karena telah mendapat tambahan pengetahuan tentang IT, melalui kegiatan ini pula peserta dapat berkomunikasi dengan guru-guru dari seluruh Indonesia, suatu kebanggaan dapat saling sharing tentang IT bahkan berbagai hal berkaitan dengan pembelajaran di forum ini. Jadi, singkatnya kegiatan ini sangat bermanfaat bagi mereka sebagai seorang guru  dalam mengemas pembelajarannya menjadi lebih efektif dan efisien. Tampaknya diklat online akan menjadi salah satu pilihan terbaik bagi pengembangan kompetensi guru dan tenaga kependidikan lainnya di masa datang.

 

Berminat ikut Diklat Online Guru Melek IT, kunjungi http://trainergurumelekit.wordpress.com/

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun