Orang yang membaca syahadat berhak dianggap sebagai muslim. Secara syariat memang begitulah adanya. Syarat 'masuk' islam adalah punya 'mulut' yang bisa mengucap syahadat, tak kurang dan tak lebih. Namun pada hakikatnya, syahadat adalah ketika kita bisa mengkoordinir seluruh jiwa raga untuk serempak bersumpah bahwa manusia tak lebih hanya seorang hamba, seorang budak. "Kami telah tunduk".
Dalam hal ini, kita perlu memahami makna dari islam dan iman. Dalam kitabnya Mukhtasar Ihya' Ulumiddin Imam Ghozali menyebut "Islam adalah ketundukan dan keberserahan. Sedangkan iman bermakna penerimaan hati."
Menurut Imam Ghozali, Islam adalah ketika kita tunduk melakukan segala kewajiban dan menjauh dari semua yang diharamkan, serta berserah diri dengan apa saja yang ditakdirkan.
Sedangkan iman, adalah jawaban bagi para filsuf yang terbelenggu dalam pertanyaan-pertanyaam tanpa jawaban mengenai ketuhanan. Para filsuf yang tak mampu merasionalkan sifat-sifat Tuhan itu akhirnya lebih memilih menjadi seorang agnostik.
Padahal, iman adalah penerimaan hati. Orang yang beriman tak perlu mendebat Tuhan. Iman yang sejati mempercayai sesuatu meski tahu tak ada alasan untuk mempercayainya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H