Mohon tunggu...
Hakim Esbe Mulyono
Hakim Esbe Mulyono Mohon Tunggu... pegawai negeri -

"Tak peduli seberapa cepat anda melangkah; jika anda salah arah, anda tetap harus kembali ke kilometer nol. Tak peduli seberapa lambat anda melangkah; jika arah anda benar, anda akan tetap sampai di tujuan." (HSBM)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Segalanya Tampak dalam Diam

17 Oktober 2017   16:08 Diperbarui: 18 Oktober 2017   03:18 1222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ketika seseorang membidikkan kameranya fokus pada satu objek, maka objek yang dibidik akan tampak tajam dan objek di sekitarnya akan tampak blur. Meskipun menghasilkan efek bokeh yang menampilkan secara tajam hanya pada objek yang difokuskan, sementara latar di sekitarnya blur, namun hasil akhirnya justru menampakkan keseluruhan objek dan memperkuat kesan bahwa objek tajam tersebut merupakan bagian tak terpisahkan dari keseluruhan gambar yang ditangkap. Hasil akhirnya, foto tersebut justru menceritakan seluruh objek, baik yang tajam maupun yang blur.

Ketika seseorang fokus pada sesuatu, ia akan mendapatkan dua manfaat. Pertama, manfaat yang disengaja, adalah mempertajam apa yang menjadi fokus. Manfaat kedua, sebagai efek lanjutan, adalah munculnya kesadaran bahwa objek yang difokuskan muncul karena "meniadakan" objek yang lain; dan ketika segala sesuatu "ditiadakan" maka ia semakin "mengada". Dengan demikian, fokus bukan benar-benar meniadakan seluruh objek, justru membuat seluruh objek menjadi ada.

Sinar matahari menimpa semua objek dengan efek yang merata. Namun sinar ini bisa dilipatgandakan efeknya dengan kaca pembesar. Melalui kaca pembesar yang difokuskan pada satu titik, sinar matahari bisa membakar objek semisal daun kering. Dengan kata lain, sinar yang tidak difokuskan tidak memiliki dampak membakar. 

Manusia jarang menyadari efek sinar matahari sampai kemudian ia memfokuskan sinar tersebut melalui kaca pembesar untuk membakar sesuatu. Bahwa sinar yang difokuskan berdampak membakar, itu adalah satu hal yang bisa disengaja. Namun bahwa kemudian seseorang menyadari adanya sinar matahari, dan segala manfaatnya, itu adalah hal yang lain lagi; itu adalah dampak lanjutan. Ketika seseorang memfokuskan sinar matahari untuk membakar sesuatu, ia bukan semata-mata akan mendapatkan objek yang terbakar, ia juga akan menyadari adanya sinar matahari. 

Adakalanya, pada saat-saat tertentu, seseorang sangat fokus pada satu hal. Ia berkonsentrasi pada satu proyek yang sedang ia selesaikan. Sebagai hasilnya proyek tersebut akan tampak jelas dalam visinya dan segala hal lainnya akan tampak buram dalam benaknya. Namun sebagai dampak lanjutan dari fokusnya, ia tenggelam dalam keseluruhan keadaan; dan sebagai hasilnya segala sesuatu tampak jelas dalam benaknya, baik proyeknya maupun apapun yang ada di sekitarnya.

Dampak lanjutan dari efek fokus jarang disadari oleh kebanyakan orang. Namun soal intinya adalah upaya memfokuskan pada sesuatu adalah upaya yang tidak mudah. Sama halnya ketika seseorang berupaya fokus membidik objek dengan kameranya atau berupaya memfokuskan sinar matahari melalui kaca pembesarnya. 

Ketika kamera atau kaca pembesar itu terus digerakkan, maka fokus yang diinginkan tak tercapai. Kondisi fokus hanya bisa terjadi ketika kamera atau kaca pembesar diam. Seseorang sulit fokus karena sulit mendiamkan dirinya. Karena tak bisa diam, ia gagal mendapatkan fokus sekaligus dampak lanjutannya. 

Pada malam hari yang cerah, ketika seseorang mengarahkan pandangan ke langit, ia akan menemukan banyak bintang bertaburan menghias di angkasa. Ia akan kesulitan memaknai bintang-bintang secara keseluruhan karena banyaknya bintang yang bisa dilihatnya. Namun ketika ia fokus pada satu objek di angkasa, ketika objek itu tampak jelas baginya, sementara objek yang lain tampak kabur, tiba-tiba ia melihat seluruh pemandangan di langit. Seluruh hiasan langit masuk dalam kesadarannya karena ia fokus pada satu objek. Dan itu bisa terjadi karena ia tidak berpindah-pindah objek, melainkan diam memandang satu objek. 

Fokus tidak bisa terjadi kecuali dalam diam. Dan karena fokus mampu menghasilkan dampak menyeluruh melampaui objek yang difokuskan, maka kondisi diam adalah kunci dari upaya menyadari banyak hal. Seseorang yang fokus pada satu titik justru menemukan semua titik, melampaui titik yang menjadi fokusnya. Pendek kata, dalam perspektif kehidupan, diam adalah kunci untuk menyadari keberadaan ruang dan waktu.

Bandar Lampung, 17 Oktober 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun