lilin aromatherapy dengan bahan baku dari limbah minyak jelantah, Selasa (30/07/24).
YOGYAKARTA- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kolaboratif Dalam Negeri UIN Yogyakarta x UIN Bandung, kelompok 121 mengadakan kegiatan sosialisasi kepada ibu-ibu di Dusun Sengerang, Gunungkidul, Yogyakarta mengenai tata cara pembuatanKegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan baru serta memberdayakan masyarakat dalam mengolah limbah rumah tangga menjadi produk bernilai ekonomi tinggi. Acara yang berlangsung di Balai Dusun Sengerang ini dihadiri oleh puluhan ibu rumah tangga yang antusias untuk mengetahui cara mengubah limbah minyak goreng menjadi produk bermanfaat. Kegiatan ini tidak hanya memberikan wawasan baru, tetapi juga memberdayakan ibu-ibu dusun untuk menghasilkan produk bernilai ekonomi tinggi dari limbah rumah tangga.
Dalam kegiatan ini, Zulfa Devi (Mahasiswa PAI UIN Suka Yogyakarta) sebagai Narasumber memberikan penjelasan secara detail tentang proses pembuatan lilin aromatherapy yang ramah lingkungan.
Proses Kreatif Pembuatan Lilin Aromatherapy
Para mahasiswa memulai sosialisasi dengan penjelasan tentang pentingnya mengelola limbah rumah tangga. Zulfa kemudian memaparkan langkah-langkah pembuatan lilin aromatherapy secara rinci:
- Pengumpulan Minyak Jelantah: Ibu-ibu diajak untuk mengumpulkan minyak jelantah dari dapur mereka masing-masing. Minyak yang sudah digunakan ini biasanya dibuang karena dianggap tidak berguna lagi.
- Penjernihan Minyak Jelantah: Menggunakan arang aktif yang telah dimasukan ke dalam suatu wadah, lalu tuangkan minyak jelantah dan diamkan selama satu hari untuk menyerap kotoran dari minyak tersebut. Proses ini memastikan minyak yang digunakan bersih dan aman untuk pembuatan lilin.
- Panaskan 240 ml minyak jelantah dan stearin (3:1) dengan api kecil, aduk hingga stearin meleleh lalu matikan kompor
- Pencampuran dengan Pewarna dan Pewangi: Setelah minyak bersih, ditambahkan pewarna lilin dan minyak esensial pilihan. Minyak esensial seperti lavender, lemon, atau eucalyptus digunakan untuk memberikan aroma terapi yang menenangkan.
- Pemanasan dan Penuangan: Campuran minyak jelantah, pewarna, dan minyak esensial dipanaskan hingga meleleh dan tercampur sempurna. Setelah itu, campuran dituangkan ke dalam cetakan lilin berbagai bentuk dan ukuran.
- Pendinginan dan Pembentukan: Cetakan yang sudah diisi campuran lilin didiamkan hingga mengeras. Lilin yang sudah jadi kemudian dilepas dari cetakan dan siap digunakan.
Manfaat dan Keunggulan Lilin Aromatherapy dari Minyak Jelantah
Zulfa juga menjelaskan berbagai manfaat lilin aromatherapy ini. Selain sebagai dekorasi, lilin aromatherapy dapat membantu relaksasi, mengurangi stres, dan meningkatkan kualitas udara dalam ruangan. Dengan menggunakan minyak jelantah, ibu-ibu tidak hanya membantu mengurangi limbah tetapi juga mendapatkan produk yang bermanfaat untuk kesehatan dan kesejahteraan keluarga.
Antusiasme dan Komitmen Warga
Ibu-ibu Dusun Sengerang menyambut baik sosialisasi ini. Mereka aktif bertanya dan bahkan langsung mencoba membuat lilin aromatherapy dengan bimbingan mahasiswa. Salah satu peserta, Ibu Wati, mengungkapkan kegembiraannya,
“Kami sangat terbantu dengan adanya kegiatan ini. Selain mengurangi limbah minyak jelantah, kami juga bisa menghasilkan produk yang bernilai jual tinggi. Ini sangat membantu ekonomi keluarga kami.”
Harapan dan Kelanjutan Program
Ketua kelompok KKN, Dede Nulhakim, mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Dusun Sengerang.
“Kami berharap, ilmu yang kami bagikan hari ini dapat terus dimanfaatkan dan dikembangkan oleh ibu-ibu di sini. Kami juga berencana untuk mengadakan pelatihan-pelatihan lanjutan agar masyarakat dapat lebih kreatif dan inovatif dalam memanfaatkan sumber daya yang ada,” ungkapnya.
Dengan semangat yang tinggi dan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan program ini dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi warga Dusun Sengerang. Para mahasiswa KKN berharap ibu-ibu dusun dapat terus mengembangkan keterampilan baru ini dan bahkan mungkin memulai usaha kecil yang memproduksi lilin aromatherapy untuk dipasarkan, sehingga dapat menambah pendapatan keluarga dan meningkatkan perekonomian lokal.
Kegiatan ini tidak hanya sekedar sosialisasi, tetapi juga langkah nyata menuju pemberdayaan masyarakat melalui kreativitas dan inovasi. Semoga Dusun Sengerang dapat menjadi contoh sukses dalam pengelolaan limbah rumah tangga menjadi produk yang bernilai ekonomi tinggi dan bermanfaat bagi lingkungan.