[caption id="attachment_365430" align="alignright" width="300" caption="Mushaf Raksasa Sidoarjo disimpen di Kantor MUI Sidoarjo"][/caption]
Beberapa hari yang lalu, muncul berita tentang al-Qur’an Raksasa di daerah terdampak Lumpur Lapindo desa Glagah Arum, Porong, Sidoarjo. Menurut berita, Al-Qur’an tersebut ada secara tiba-tiba atau tiban. Bahkan pemiliknya mengklaim bahwa Al-Qur’an tersebut jatuh dari langit. mungkin langit-langit maksudnya. :-)
Berita tersebut cepat menyebar baik di masyarakat maupun di Media Sosial. Hal tersebut mendorong keingintahuan masyarakat berbondong-bondong melihatnya. Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, MUI beserta aparat Polres Sidoarjo mengamankan Al-Qur’an tersebut ke Kantor MUI Sidoarjo. Menurut penuturan pemiliknya, Al-Qur'an itu berusia puluhan tahun.
[caption id="attachment_365438" align="alignleft" width="300" caption="Sampul Quran Sidoarjo berbahan plastik-karet warna hitam"]
Untuk mendapatkan validasi berita Al-Qur’an raksasa tersebut, maka Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an menurunkan Tim untuk mencari data tentang material al-Qur’an dan kesahihan tulisan ayat-ayatnya. Proses validasi ini dilakukan pada tanggal 15-17 Januari 2015. Tulisan singkat ini hanya terkait aspek perwajahan-nya saja. tulisan tentang analisis kesahihan ayat, menyusul. Insyallah.
Catatan Fisik Al-Qur’an
Al-Qur’an lengkap 30 juz. Berukuran 200 cm x 120 cm (tertutup). Satu juz terdiri antara 4-5 halaman. Tiap halaman berisi 27 baris. Warna kertas coklat. Sampul warna hitam berbahan plastik-karet. Warna tinta hitam. Merah untuk penanda juz, dan hitam untuk warna ayat.
Akhir ayat bertanda lingkaran merah, tanpa nomer ayat. Penanda nomor ayat tidak konsisten, kadang ada, kadang terlewat. Tidak terdapat maqro
Khat naskhi pada bagian awal. Pada bagian akhir terdapat beberapa juz ditulis dalam khat tsulusi. Tidak ada hizb. Awal surah terdapat bingkai persegi, berisi nama surah dan jumlah ayat. Dan memiliki ciri khas berupa hiasan slimpedan pada huruf ta’ marbuthoh dari kata surah. Pada bagian awal (surah al-Fatihah dan awal al-Baqoroh) dan akhir terdapat hiasan berupa sulur bunga dengan warna hijau dan merah.
Dari aspek ciri-ciri mushaf, mushaf ini memiliki ciri seperti Al-Qur’an lama atau mushaf kuno. Namun dari komposisi bahan, semua meterial mushaf ini seperti kertas, tinta, spidol dan sampul merupakan barang yang ada pada masakini. Kertas masakini maksudnya, kertas yang digunakan bukan Dluwang dan kertas Eropa. Kedua kertas tersebut yang biasa digunakan menulis naskah kuno termasuk Al-Qur’an kuno.
Beberapa Al-Qur’an seperti ini ada juga di Bayt Al-Qur’an Jakarta. Diantaranya berasal dari hibah masyarakat. Namun karena tidak memiliki unsur sejarah dan kekunoan, maka tidak dipamerkan. untuk mengetahui siapa dan dimana Al-Qur'anmodel seperti ini ditulis silahkan baca:  https://hakiemsyukrie.wordpress.com/2012/05/23/mushaf-aekunoa/
Beberapa model khot yang ada pada mushaf
[caption id="attachment_365427" align="aligncenter" width="560" caption="Khat Mushaf Raksasa Sidoarjo. (16/01/15)"]
[caption id="attachment_365428" align="aligncenter" width="560" caption="Khat Mushaf Raksasa Sidoarjo (model 2)"]
[caption id="attachment_365429" align="aligncenter" width="560" caption="Model ke-3 khat al-Qur"]
[caption id="attachment_365439" align="aligncenter" width="300" caption="Bersama Tim Kanwil Kemenag Jatim, Kankemenag Sidoarjo, Lajnah dan Reskrim Polres Sidoarjo."]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H