Sesuai dengan pengalaman sang penulis, bahwa ada beberapa hal yang menjadi faktor yang melatarbelakangi proses belajar dan hasil belajar. Kemudian proses dan hasil belajar terbagi menjadi dua bagian, yaitu internal dan eksternal.
Proses adalah rangkaian tindakan yang menghasilkan sesuatu, di mana dalam sebuah proses termuat faktor-faktor, yang kemudian terbagi atas dua, yaitu internal dan eksternal, sebagaimana telah disebutkan di atas. Faktor-faktor internal dalam proses belajar adalah kecerdasan, kondisi fisik dan kesehatan, serta emosi. Sedangkan dalam faktor-faktor eksternal proses belajar adalah lingkungan keluarga, kualitas pengajaran, interaksi sosial, dan alokasi waktu. Namun, hal yang paling krusial dalam faktor proses belajar dari pengalaman sang penulis adalah kecerdasan.Â
Di mana hal tersebutlah yang akan menunjang proses belajar dari para siswa, hanya saja perlu diketahui bahwa kecerdasan adalah bagian kecil dari proses belajar, di mana faktor eksternal juga mempengaruhi, semisal lingkungan keluarga. Lingkungan keluarga yang positif, akan berdampak positif pula pada seorang siswa, bahkan menciptakan lingkungan yang positif bisa meningkatkan kecerdasan siswa secara signifikan, kemudian berdampak pula pada hasil belajar serta dapat membentuk kecerdasan seperti kognitif, afektif, dan psikomotorik.Â
Tidak hanya itu, dalam proses belajar juga dibutuhkan faktor seperti kualitas pengajaran, dan hal tersebut sangat bergantung pada peran guru sebagai pelaku dalam transfer ilmu kepada siswa. Namun, ada beberapa hal yang penting untuk diperhatikan oleh seorang guru ketika ingin mengajar, bahwa seorang guru harus dapat menentukan titik sentral dalam pembelajaran sehingga dapat menentukan metode yang tepat ketika pembelajaran.
Mengenai titik sentral dalam pembelajaran, seorang guru harus bisa menentukan yang menjadi pusat dalam pembelajaran, apakah yang menjadi pusat pembelajaran adalah guru, yang kemudian berimplikasi pada sistem belajar secara keseluruhan ditentukan oleh guru dan menganggap siswa sebagai gelas kosong yang perlu diisi.Â
Sedangkan yang lainnya adalah siswa menjadi pusat dari pembelajaran, di mana guru tidak lagi memandang para siswa maupun siswinya sebagai gelas kosong yang perlu di isi, akan tetapi pada diri siswa telah terdapat potensi yang kemudian akan dikembangkan oleh guru.Â
Perlu diketahui bahwa penting untuk menentukan titik sentral dalam pembelajaran, karena tidak semua jenjang pendidikan bisa menerapkan titik sentral yang sama, seperti guru sebagai pusat pembelajaran pada tingkat SMA, di mana hal tersebut akan memberikan dampak buruk bagi para siswa, karena jenjang tingkat SMA adalah jenjang di mana para siswa telah memiliki banyak informasi ataupun pengetahuan.Â
Berbeda jika titik sentral guru diterapkan pada jenjang pendidikan SD maupun TK, yang mana betul-betul dibutuhkan peran guru dalam memberikan arahan kepada para siswa, dikarenakan pada tingkat tersebut anak SD maupun TK belum memiliki banyak informasi ataupun pengetahuan, sehingga peran guru sangat krusial pada tahap ini.
Sedangkan hasil belajar adalah sesuatu yang diadakan, atau buah dari proses belajar, seperti dari tidak tahu menjadi tahu. Dalam hasil belajar pun terdapat pembagian faktor internal dan faktor eksternal, yang mana pada faktor internal terdapat motivasi, minat dan bakat, serta kebiasaan belajar.Â
Dari faktor-faktor internal tersebut yang paling krusial adalah minat dan bakat jika dihubungkan dengan pengalaman hidup sang penulis, karena minat dan bakat siswa sangat berpengaruh pada kualitas belajar dan juga berdampak pada psikologi para siswa. Karena ketika pembelajaran tidak sesuai dengan minat dan bakat siswa, akan menimbulkan dampak yang negatif, seperti rasa malas ketika belajar dan lain-lain.Â