BPJS akhir ini ini memangsepertinya mengalamiturbelensi keuangan yg agak merepotkan , banyak klaim atau peserta yg rongsokan (rawan sakit/penyakitan biaya tinggi ) membuat BPJS dominan di isi oleh orang orang ygrata rata bermasalah secara kesehatan .BPJS seperti tak mampu melawan takdirnya ,
Era para perintis BPJS jaman pemerintah Pak BEYE , BPJS bengitu mudahmemasukan Peserta Baru , rakyat penyakitan mulai memanfaatkan peluang ini , berobat Mahal , Cuma bayargocap perbulan sakit ditanggung ama orang lain (peserta yg sehat),
Disamping itu klaim pembayaran JKN oleh BPJS ke provider banyak mengalami kendala , maklum alsan Klise , BPJS ngak punya duit , wong yg ikut jadi peserta rata penyakitan .atau bermasalah kesehatannya .
Tanpa masa tunggu dlm pengajukan aktivasi Pelayanan kesehatan membuat muka BPJS Babak belur,claim begitu tinggi pemasukan kurang , namun semuanya itu hanya sementara , BPJS mampu membuat aturan baru yg lebih mantap dan menjebak , Masa tunggu Pelayanan diubah menjadi tujuh hari , dan konon tiga bulan terlambat maka kepesertaan BPJS non aktif (tidak mendapat pelyanan Kesehatan ) dan mungkin jika melunasi tagihan maka harus kembali ke MASA tunggu . arti nya kalo sakit sekarang sedangkan kepesertaanyatidak aktif maka “PAKE UANG DIKANTONG ENTE”
Masa tunggu danmasa Kolaps/masa aktivasi kepesertaan BPJS adalah salah satu terobasan BPJS mendisiplinkan /memaksa peserta untuk mengumpulkan danasecara cepat dan tepat .dan itu mulai membuahkan hasil .
Poster baru BPJS memang menggugah kita dengan Motto Membayar Iuran adalah wujud kepeduliaan dan gotong royong Peserta .
Dengan asumsi 1 orang sakit jantung yg melakukan Operasi memakan biaya rp 150 jt dan hal ini dipersamakan dengan orang sehat(yg tidak menggunakan pelayanan kesehatan di bulan tsb) minimal kelas 3 rp 25500 sebanyak 5882 peserta .
Bungkus rokok mengandung peringatan dapat Menyebatkan penyakit kanker , serangan jantung,impotensi, gangguaan kehamilan dan janin , seperti tidak dipedulikan oleh para perokok .” Tubuh tubuh gua , ngapaiin lu ngurisin orang . gua merokok kan ngak ngeruigin lu pada,rempong amat .
Itulah sugesti yg selalu tertanam dalam alam bawah sadar perokok , tanpa mempedulikan peringan di bungkus ROKOK,dan tidak merugikan orang lain
Saat nya BPJS cerdik ,memanfaatkan situasi , dan memperhitungkan yang namanya resiko , perokok tentu adalah peserta yg berisiko tinggi mengalami penyakit yg ada dibungkus Rokok . maka selayaknya BPJS segera memutuskan MENOLAK PESERTA BPJS YG MEROKOK,
Dengan langkah ini BPJS akan menghemat milyaran dana , dan membantu program pemerintah Bebas ROKOK .dan tentu pula menyelamtkan JIWA jiwayg diperbudak ROKOK , serta memberi pelajaran kepada Para Perokok bahwa mereka telah merugikan ribuaan orang sesuai dengan perbandinganposter tsb
Kapan dilaksanakan BPJS ????????….. saat ini juga .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H