Mohon tunggu...
Hakan Syukur
Hakan Syukur Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

aku hanya ingin berkarya agar ada cerita yang indah disetiap langkah ku rantauanlombokmenulis.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Terima Kasih Tuhan

11 April 2013   14:25 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:22 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dokumen Pribadi

*********

Disudut malam yang kelabu

Teringat banyangan mu

Yang pernah mengajari aku

Arti sebuah kehidupan

Dengan wajah yang penuh arti

Kondisi yang tegar

Dan semangat jiwa yang tak pernah surut

Namun kini, semua telah hilang

Seiring dengan berlanjutnya usia

Dan perputaran waktu yang tak pernah berhenti

Namun kasih sayang dan pelajaran mu

Tak akan pernah aku lupakan

Akan aku jadikan sebagai api semangat

Yang akan selalu menyala setiap saat

Sampai aku bisa membalas semua kasih sayang

Dan perjuangan untuk membesarkan aku

Dengan harapan dan do’a

Aku bisa membuat mu tersenyum

Dan tak akan pernah merasa lelah

Tuhan…

Berikanlah hamba petunjuk dan keberanian

Agar aku bisa mendapatkan impian

Sehingga aku bisa membuat orang tua hamba

Bangga melahirkan hamba

Tuhan…

Tiada lain kecuali Engkau

Sebagai penguasa hidup ku

Sebagai petunjuk jalan ku

Untuk lebih dekat dengan Mu

Dan berjuang meraih masa depan

Agar orang tua hamba tersenyum dan bangga

Karena tiada lain hamba berjuang

Hanya untuk memberikan yang terbaik

Buat orang tua dan orang-orang yang telah membesarkan hamba

Mendidik hamba

Menyayangi hamba

Melindungi hamba

Agar hamba bisa tumbuh dengan penuh semangat

Agar hamba tumbuh menjadi anak yang bisa dibanggakan

Agar hamba tumbuh menjadi anak yang berbakti

Tuhan…

Terima kasih atas anugrah yang telah Engkau berikan kepada hamba

Terima kasih telah meniupkan dan menjadikan hamba

Anak dari orang tua yang hebat

Penuh kasih sayang dan bimbingan

Terima kasih Tuhan…


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun