4. Orang yang Lalai Terhadap Shalat (Ayat 4-5)
Ayat ini menyentuh orang-orang yang menjalankan shalat secara lahiriah tetapi lalai akan makna dan tujuan sebenarnya. Shalat seharusnya mengajarkan disiplin, ketulusan, dan kepedulian, yang juga tercermin dalam tindakan sosial sehari-hari.
5. Berbuat Riya (Ayat 6)
Berbuat riya, atau melakukan perbuatan baik hanya untuk dilihat orang lain, adalah perilaku yang sangat dikecam. Tindakan sosial yang ikhlas seharusnya tidak dilakukan demi pujian atau pengakuan, tetapi semata-mata untuk memenuhi kewajiban kepada Allah dan sesama manusia.
6. Enggan Memberikan Bantuan (Ayat 7)
Ayat terakhir mengecam mereka yang enggan memberikan bantuan, bahkan yang paling sederhana sekalipun. Ini menunjukkan pentingnya kontribusi setiap individu, sekecil apapun, dalam membantu orang lain dan menjaga kesejahteraan masyarakat.
Kesimpulan
Surah Al-Ma'un memberikan pelajaran penting tentang tanggung jawab sosial dalam Islam. Islam tidak hanya mendorong kepatuhan ritualistik, tetapi juga tindakan nyata yang mencerminkan keimanan melalui kepedulian sosial. Menghardik anak yatim, mengabaikan orang miskin, shalat tanpa kesadaran penuh, berbuat riya, dan enggan membantu adalah tanda-tanda mendustakan agama. Sebaliknya, seorang Muslim sejati harus peduli terhadap anak yatim, mendorong pemberian makan kepada orang miskin, menjaga kualitas shalat, berbuat dengan ikhlas, dan siap memberikan bantuan. Dengan demikian, Surah Al-Ma'un menegaskan bahwa keimanan sejati tercermin dalam tindakan sosial yang nyata dan tulus.
Penulis
Muhammad Hakam Arsyad & Dr. Hamidullah Mahmud, Lc, MA.