Mohon tunggu...
hakam bali
hakam bali Mohon Tunggu... jurnalis -

kambali zutas lahir di nganjuk, jawa timur kini tinggal di denpasar, bali. kesibukan sehari-hari selain jurnalis, juga menulis cerpen dan puisi. berkecimpung di organisasi profesi sebagai anggota bidang etika dan profesionalisme aji kota denpasar.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Saudagar Nyiur

14 Agustus 2016   17:18 Diperbarui: 14 Agustus 2016   17:23 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

di tepi pantai

duduk di pasir putih terurai
tepat di sore hari
menunggu tenggelamnya matahari 
meloncat-loncat tanpa henti
sambil bernyanyi riang penuh arti

burung camar hinggap lalu menghindar
menyampaikan pesan nan samar
terbang lagi sambil melepas siulan kabar
tentang keindahan lama tak tergambar

pohon nyiur rindu dimadu
dengan ombak sepoi nan gemulai
diiringi deburan simfoni

kabar benar jadi kenyataan
camar terusir di perasingan
pohon nyiur telah ditebang
berganti patok kaveling

tepi pantai telah hambar
disandera kawanan saudagar

denpasar, 14 agustus 2016

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun