Dalam penelitian Rangga Wicaksana, Menurut Korelasi, ketidakhadiran seseorang menandakan kekuatan atau kemampuannya untuk hidup. Mereka mengibaratkannya dengan luka pada bagian tubuh tertentu yang mengganggu indra dan persepsi. Meski kedua kata tersebut berasal dari Allah SWT, namun "Hidup" tidak sama dengan "Mati". Oleh karena itu kedudukan dan keberadaan istirahat erat kaitannya dengan hidup dan mati. (WICAKSANA 2022).
Nampaknya keadaan jiwa dan raga setelah kematian sudah banyak dibicarakan. dan menginspirasi banyak pemikir Islam seperti al-Ghazali dan Mulla Shadra. (Mutmainnah, 2015). Mereka sepakat bahwa ada kebangunan rohani setelah seseorang meninggal, namun mereka tidak sepakat mengenai makhluk mana yang harus bersifat jasmani atau rohani. Agar seseorang dapat bertahan hidup, mereka harus terus-menerus menggunakan dunia fisik atau spiritualnya untuk bekerja dan bertindak. Kehidupan material dan spiritual tetap berada di surga. atau kedua-duanya, yang kekal di surga. Mengenai siapa yang bertanggung jawab atas dampak tindakan mereka dari waktu ke waktu. (Nurfadhilah 2022)
Kematian tidak dapat dijangkau. Dalam hal intelijen (BI), informasi membantu dalam pengambilan keputusan bagi perusahaan. Dengan menggunakan informasi ini, pengambil keputusan dapat memperoleh gambaran yang lebih baik tentang situasi dan lingkungan organisasinya. (Abdillah,Muflih,Pranata,Hasan 2023)
Dalam jurnal milik  Olivia Daisiprima Santoso dan Shinta Devi ISR bahwa meningkatnya pentingnya kematian di Tiongkok telah menyebabkan perluasan bisnis kematian. Ketika tidak ada sumber daya atau kesempatan untuk mengadakan upacara kematian tradisional Tionghoa, warga Tionghoa menuntut agar perayaan keluarga mereka segera diadakan. Seseorang yang sudah lama berkecimpung di bidang pengobatan almarhum akhirnya menyadari bahwa situasi tersebut merupakan peluang untuk pengembangan usahanya. (Santoso, Devi ISR 2019)
Dalam jurnal utama dijelaskan bahwa kematian bisa menimpa siapa saja. Tidak ada orang yang bisa memprediksi apa yang akan terjadi dalam beberapa tahun atau bahkan satu menit. Jadi mereka perlu mendapatkan hal-hal yang akan membantu mereka menghindari atau setidaknya mengurangi risiko. Perusahaan juga sering menggunakan bantuan sauranic. Berbagai macam produk asuransi tersedia, yang dapat dipilih sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan finansial nasabah, untuk membantu mereka mempertahankan pendapatan jika orang yang mereka cintai meninggal dunia. Ada asuransi terpisah dan jangka panjang.. (Nofridawati 2020)
Asuransi jiwa seumur hidup adalah jenis asuransi yang memberikan sejumlah uang kepada pemiliknya pada saat meninggal dunia, setiap kali pemiliknya meninggal dunia. Ada dua jenis asuransi jiwa: Asuransi single-life dan Asuransi multiple-life. Kedua jenis asuransi jiwa ini fokus pada jumlah orang yang menerima asuransinya. Jika ada beberapa petugas polisi, sekelompok orang disebut petugas polisi. (Fikriyah,Purnaba , Erliana, Setiawaty,Lesmana 2022).
Dalam jurnal M Thoriqul Huda, Adinda Maharani Laila Putri Warma, dan Nur Maria Setyorini menjelaskan bahwa terdapat juga adat istiadat dan praktik budaya di surga. Industri asuransi kesehatan terus menggunakan metode penyampaian Islam yang penting yang dikenal sebagai Sawur. Pentingnya praktik ini terletak pada pentingnya mengkaji hubungan rumit antara agama dan praktik budaya dalam masyarakat. Emile Durkheim menyatakan bahwa sakral dan profan memainkan peran penting dalam masyarakat. Namun penekanannya pada kegiatan-kegiatan yang dianggap sakral, seperti: Misalnya upacara keagamaan, kebaktian gereja, dan tempat berlangsungnya mempunyai pengaruh yang besar dan signifikan terhadap hal-hal yang tidak sakral. Pembedaan antara sakral dan profan menunjukkan perbedaan cara seseorang berinteraksi dengan kenyataan. Ingatlah juga bahwa beliau mempunyai amanat ilahi untuk memperkuat solidaritas dalam masyarakat dan menyatukan seluruh anggota. (Huda, Warma, Setyorini 2023).
Sejalan dengan Masyhar, Ketika orang tidak pernah belajar, hal itu diperlakukan secara sakral dan bermoral. Sulit untuk memahami sesuatu yang dianggap sakral karena memiliki banyak aspek berbeda dan makna berbeda. Untuk melakukan kajian akademis terhadap situasi tersebut, perlu dikaji batasan antara beriman kepada Tuhan dan beriman kepada sesama, serta cara-cara beribadah kepada Tuhan. Salah satu cara untuk mensakralkan sesuatu adalah dengan melihatnya dari sudut pandang penelitian budaya dan antropologi guna memperluas sudut pandang masyarakat. Untuk memahami sesuatu, Anda harus memiliki pandangan dunia..( Masyhar 2020)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H