Rinai hujan membasuh tanah
Gemuruh amarah menyertai dengan pasti
Menina bobokan makhluk yang sedang berjelajah paradigma
Dan bersua dalam lelap…
Sembayu malam laksana panah yang menusuk tubuh
Begitu dingin, jauh ke sum-sum tulangku
Kesunyian mengalun laksana syair tak bertuan
Menampar tubuhku..
Rinai-rinai hujan kembali menyentuh pijakan bumi
Dalam kegentingan malam tanpa sayup-sayup bintang
Menyisakan sepenggal kisah elegi hari ini
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!