Mohon tunggu...
HAJJAH LATIFAH
HAJJAH LATIFAH Mohon Tunggu... Lainnya - HAJJAH LATIFAH

EDUKASI BERMANFAAT UNTUK SEMUA

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Tertundanya Kembali Pembelajaran Tatap Muka

7 Juli 2021   11:15 Diperbarui: 7 Juli 2021   11:37 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Assalamualaikum teman teman

Kali ini aku akan membahas persoalan tentang pembelajaran tatap muka yang kembali tertunda.

Pembelajaran tatap muka yang terjadi karena Kita semua tahu, karena adanya covid-19 ini  yabg semakin melonjak tinggi di Indonesia, tak hanya di indonesia tapi di Eropa dan Negara lainpun sama.
Lonjakan ini juga bisa Karena beberapa faktor yang membuat kasus covid-19 kian melonjak. Tak bisa dipungkiri kasus covid-19 tidak bisa dianggap remeh, tapi juga tidak bisa di anggap terlalu membebani pikiran.

Menurut saya di tundanya pembelajaran tatap muka memiliki dampak negatif dan positif yang bisa menjadi pertimbangan aman bagi semua yang terlibat.

Tertundanya pembelajaran tatap muka dari dampak positif yang saya alami dan saya coba rasakan dimasa sekarang yaitu:


1. Mengantisipasi adanya lonjakan covid-19 yang meningkat.
2. Menghindari kasus kasus terbaru yang bisa menimbulkan berbagai macam kembali kasus baru covid-19
3. Semakin bisa dalam menginovasi pembelajaran di media online
4. Murid dan pengajar jadi tidak gaptek  tentang teknologi lagi.
5. Lebih bisa mengeksplor diri dengan pengembangan komunitas /webinar online dalam mengembangkan skill masing masing individu


Tapi dampak negatif jika di tundanya kembali pembelajaran tatap muka yang dapat di rasakan juga yaitu:


1. Media pembelajaran yang ada ini di rasakan sebagian murid / bahkan pengajar yang masih kurang menguasai media pembelajaran atau juga kurangnya fasilitas dalam media pembelajaran tersebut. Yang bisa menghambat pembelajaran non tatap muka.
2. Daerah yang keterbelakangam akan semakin sulit mengakses pembelajaran yang jauh tertinggal.
3. Ditundannya Pembelajaran tatap muka juga menimbulkan rasa sebagian diri individu lebih individualisme dalam kehidupan sehari-harinnya.
4. Media pembelajaran online yang monoton tidak inovatif akan membuat pembelajaran di rasa jenuh dan akhirnya tak ada yang bisa di terima materi pada pembelajaran yang di terangkan.
5. Konsentrasi akan semakin berkurang karena adanya ganguan distraksi yang lebih. Karena kondisi tiap eksternal dan internal dari setiap masing-masing  siswa atau pengajar akan sangat berbeda.

Kita tau tadinya pembelajaran tatap muka akan di laksanakan di bulan juli ini, tetapi ternyata virus ke dua jauh lebih berbahaya penyebarannya. Akan sangat tidak menungkinkan kita semua ada dalam satu kerumunan dalam pembelajaran tatap muka.

Solusi yang mungkin saya tawarkan adalah kementrian pendidikan terus memantau kinerja dari setiap sekolah dalam menginovasi pembelajaran yang dirasa bisa di sukai oleh murid dan juga pengajar,
Seperti media interaksi, quiz, tanya jawab layaknya belajar tatap muka, games dan juga bagian dari tenaga pendidikan membuat aplikasi pembelajaran yang menarik dari vitur vitur yang di tawarkan. 

Tujuannya adalah di masa semester baru kedepan ini tidak semakin memperkeru keadaan, karena sebagian murid juga merasa stress akan kondisi yang harus berdiam diri di rumah apalagi ketika anak itu ekstrovert akan sangat mengganggu mental dan yang mempengaruhi pikirannya dalam pembelajaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun