Dilema yang dialami Partai Demokrat dalam menjatuhkan dukungan pada salah satu calon gubernur DKI Jkarta adalah sebuah kewajaran. Pasalnya, bisa jadi bukan hanya Demokrat yang jengah dengan Ahok dan menginginkan pemimpin baru bagi Jakarta. Pertanyaan terbaiknya tentu saja, siapakah dia?
Penolakan terhadap Ahok bukan semata karena memicingkan hasil kerjanya selama menjadi gubernur dalam periode ini. Subjektifitas penolakan baik dari parpol maupun personal masyarakat adalah sebuah hak yang sah-sah saja.
Bisa jadi banyak hal yang lebih bersifat kepribadian, karakter, yang membuat orang maupun parpol ingin berpaling dari Ahok. Bisa jadi hal lain yang sangat berpeluang membuka harapan bagi calon gubernur lain untuk masuk dan memimpin DKI Jakarta. Atau mungkin saja petahana yang nampak bersih di media ini sejatinya juga tidak lepas dalam jeratan kasus dalam kepemimpinannya.
Partai Demokrat dalam hal ini tentu memiliki standar dalam kriteria calon yang diidealkannya. Seperti halnya partai-partai lain. Sebut saja Gerindra, PKB, PKS dan PPP. Partai-partai yang tidak bisa dibilang partai kecil ini telah menjatuhkan pilihan pada sosok yang bagi mereka ideal untuk menggantikan Ahok. Calon tersebut adalah Dr. H. Saefullah, M.Pd.
Saefullah diidealkan oleh empat partai tersebut tentu bukan tanpa alasan. Sebagai parpol, keempatnya sudah pasti tidak akan main-main dalam menentukan pilihan calonnya. Aspek pengalaman, popularitas, dan elektabilitas barang tentu menjadi bahan pertimbangan yang dicantumkan oleh keempat partai. Saefullah memang bukan sosok tanpa kesalahan yang membuatnya menjadi dewa. Namun demikian, ia dinilai layak dan tidak tertolak untuk menjadi pemimpin di DKI Jakarta ini.
Sudah saatnya masyarakat membuka mata dan hati untuk memberi kesempatan kepada sosok pemimpin yang kredibel, memiliki etos kerja tinggi dan dekat pada masyarakat ini, Saefullah. Sudah saatnya pemimpin baru memimpin Jakarta ini agar Jakarta bisa terus berbenah dan menjadi kota yang beradab.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H