Lagu "Haters" dari band Kotak dirilis pada tahun 2016 sebagai bagian dari album "Long Live Kotak".
Proses kreatif lagu ini dimulai saat Tantri (vokalis) dan Cella (gitaris) sedang berada di Bali pada tahun 2015. Mereka memulai dengan menciptakan musiknya terlebih dahulu melalui sesi jamming. Setelah musiknya terbentuk, mereka bekerja sama dengan pencipta lagu Pay dan Dewiq untuk menulis lirik yang mengangkat tema tentang 'haters'. Ide ini muncul karena mereka ingin menanggapi fenomena haters yang sering muncul di masyarakat, bukan hanya ditujukan kepada Kotak, tetapi secara umum.
Menariknya, dalam lagu ini, Chua (bassis) menunjukkan kemampuan rap-nya, memberikan nuansa segar pada musik Kotak. Lagu ini juga menandai kembalinya Tantri setelah cuti melahirkan, menambah makna khusus bagi band tersebut.
Dengan pesan yang kuat dan aransemen yang unik, "Haters" berhasil menarik perhatian pendengar dan menjadi salah satu lagu populer dari Kotak.
Lagu "Haters" dari Kotak kembali populer pada tahun 2025, meskipun awalnya dirilis pada tahun 2016. Kebangkitan popularitas ini sering terjadi dalam industri musik, di mana lagu-lagu lama mendapatkan perhatian baru karena berbagai alasan.
Salah satu faktor yang mungkin berkontribusi adalah penggunaan lagu ini dalam konten media sosial, seperti TikTok atau Instagram Reels, di mana pengguna membuat video yang sesuai dengan tema lagu. Selain itu, tren nostalgia atau tantangan (challenges) yang menggunakan lagu tersebut juga dapat memicu minat baru.
Meskipun tidak ada informasi spesifik mengenai alasan pasti kebangkitan popularitas "Haters" pada tahun 2025, fenomena seperti ini menunjukkan bagaimana platform digital dapat memberikan kehidupan baru pada karya-karya musik dari masa lalu.
Berdasarkan informasi yang tersedia, tidak ada indikasi bahwa Kotak telah melakukan perbaikan atau aransemen ulang pada lagu "Haters" sejak perilisan aslinya pada tahun 2016. Kebangkitan popularitas lagu ini pada tahun 2025 kemungkinan besar disebabkan oleh faktor eksternal, seperti tren media sosial atau penggunaan lagu dalam konteks baru, bukan karena perubahan dalam aransemen musiknya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
