Mohon tunggu...
Dian Kusumanto
Dian Kusumanto Mohon Tunggu... Insinyur - Warga Perbatasan

Berbagi Inspirasi dari Batas Negeri

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Al-Qur'an Kitab Suci Penyempurna dan Mengoreksi Kitab-kitab Terdahulu (1)

4 Februari 2025   04:01 Diperbarui: 4 Februari 2025   06:18 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mushaf Al-Qur'an (Sumber)

Dalam Islam, Al-Qur'an diyakini sebagai penyempurna dan pengoreksi kitab-kitab suci sebelumnya, seperti Taurat, Zabur, dan Injil. Koreksi ini terjadi karena kitab-kitab sebelumnya mengalami perubahan, baik berupa penyimpangan teks, pengurangan, maupun penambahan yang tidak berasal dari wahyu asli. Berikut beberapa bentuk koreksi yang dilakukan oleh Al-Qur'an terhadap kitab-kitab terdahulu beserta contohnya:

1. Mengoreksi Penyimpangan dalam Ajaran Tauhid

Beberapa ajaran dalam kitab sebelumnya mengalami penyimpangan, terutama dalam konsep ketuhanan.

Contoh:

  • Konsep Trinitas dalam Kekristenan dikoreksi dalam QS. Al-Ma'idah: 73

    "Sungguh, telah kafir orang-orang yang mengatakan bahwa Allah adalah yang ketiga dari yang tiga..."

  • Anggapan bahwa Uzair adalah anak Allah dalam Yahudi dikoreksi dalam QS. At-Taubah: 30

    "Orang-orang Yahudi berkata, 'Uzair adalah anak Allah'..."

2. Menghapus Hukum-Hukum yang Tidak Lagi Berlaku

Beberapa hukum dalam kitab terdahulu dianggap terlalu berat atau sudah tidak relevan, sehingga Al-Qur'an menyempurnakannya.

Contoh:

  • Hukum Qisas yang Terlalu Ketat dalam Taurat
    Dalam Taurat, hukum balas dendam bersifat mutlak ("mata ganti mata, gigi ganti gigi"), tetapi Al-Qur'an memperbolehkan pemaafan sebagai bentuk kebaikan.
    • QS. Al-Ma'idah: 45

      "Dan Kami telah tetapkan terhadap mereka di dalamnya (Taurat) bahwa jiwa dibalas dengan jiwa, mata dengan mata... tetapi barang siapa yang melepaskannya (tidak menuntut qisas), maka itu menjadi penebus dosa baginya..."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun