Jika Nabi Ibrahim AS dan Nabi Muhammad SAW berjumpa dalam sebuah dialog, maka perbincangan mereka akan mencerminkan hubungan istimewa sebagai bapak para nabi dan rasul penutup. Nabi Ibrahim AS adalah leluhur Nabi Muhammad SAW dan memiliki peran penting dalam sejarah Islam, terutama dalam pembangunan Ka'bah dan konsep tauhid. Berikut beberapa kemungkinan pertanyaan dan pernyataan yang dapat muncul dalam dialog mereka:
1. Salam dan Penghormatan
Nabi Ibrahim AS:
"Assalamu'alaikum wahai keturunanku yang dimuliakan Allah, pemimpin umat yang dijanjikan rahmat bagi seluruh alam."
Nabi Muhammad SAW:
"Wa'alaikumussalam wahai kekasih Allah, bapak para nabi, yang doanya dikabulkan dengan diutusnya aku sebagai nabi terakhir."
Makna:
Salam ini menunjukkan hubungan istimewa antara keduanya, di mana Nabi Muhammad SAW adalah jawaban dari doa Nabi Ibrahim AS ketika meminta keturunan yang membawa petunjuk bagi umat manusia.
2. Perbincangan tentang Tauhid dan Dakwah
Nabi Ibrahim AS:
"Aku menghadapi ayahku yang menyembah berhala dan kaum yang menolak ajaran tauhid. Bagaimana engkau menghadapi umatmu dalam menegakkan keesaan Allah?"
Nabi Muhammad SAW:
"Aku juga menghadapi kaum yang keras kepala, termasuk keluargaku sendiri, yang mempertahankan tradisi nenek moyang mereka dalam penyembahan berhala. Namun, aku diperintahkan untuk bersabar dan tetap menyampaikan wahyu dengan hikmah dan kelembutan."
Makna:
Percakapan ini menunjukkan bahwa tantangan dalam menyebarkan tauhid selalu ada di setiap zaman, tetapi pendekatan dalam dakwah bisa berbeda sesuai dengan kondisi umat.
3. Peran dalam Membangun Ka'bah dan Ibadah Haji