Doa yang dimaksud adalah doa yang diajarkan oleh Rasulullah kepada Mu'adz bin Jabal radhiyallahu 'anhu. Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dan An-Nasa'i.
Bunyi Doa dalam Bahasa Arab:
Terjemahan:
"Ya Allah, bantulah aku untuk selalu mengingat-Mu, bersyukur kepada-Mu, dan beribadah kepada-Mu dengan baik."
Penjelasan dan Kaitan dengan Syukur, Sabar, dan Ikhlas:
Doa ini mengandung tiga aspek penting dalam kehidupan seorang Muslim:
Dzikir (Mengingat Allah) -- Kaitan dengan Ikhlas
- Dengan dzikir, hati menjadi tenang dan selalu sadar akan kehadiran Allah (QS. Ar-Ra'd: 28).
- Dzikir mendorong keikhlasan, karena seseorang yang selalu mengingat Allah akan lebih mudah menjaga niatnya tetap lurus.
- Orang yang ikhlas dalam beramal tidak mencari pujian manusia, tetapi hanya mengharapkan ridha Allah.
Syukur (Bersyukur kepada Allah) -- Kaitan dengan Sabar
- Syukur adalah bentuk pengakuan atas segala nikmat yang diberikan Allah.
- Syukur melatih kesabaran, karena seseorang yang bersyukur akan lebih menerima segala ketetapan Allah dengan lapang dada.
- Rasulullah bersabda: "Sungguh menakjubkan perkara orang mukmin! Semua urusannya baik. Jika ia mendapatkan nikmat, ia bersyukur, dan itu baik baginya. Jika ia ditimpa musibah, ia bersabar, dan itu juga baik baginya." (HR. Muslim).
Husnul Ibadah (Ibadah yang Baik dan Benar) -- Kaitan dengan Sabar dan Ikhlas
- Ibadah yang baik harus dilakukan dengan sabar dan istiqamah.
- Agar ibadah diterima, seseorang harus ikhlas (niat karena Allah) dan ittiba' (sesuai sunnah Rasulullah ).
- Ibadah yang dilakukan dengan baik menunjukkan bahwa seseorang bersyukur atas nikmat iman dan Islam.
Kesimpulan:
- Dzikir membantu seseorang tetap ikhlas dalam amalannya.
- Syukur memperkuat sabar, sehingga seseorang tidak mudah mengeluh atas takdir Allah.
- Ibadah yang baik memerlukan sabar dan ikhlas, karena ibadah bukan sekadar ritual, tetapi harus dilakukan dengan kesadaran penuh dan niat yang tulus.
Dengan memahami doa ini, kita diajarkan untuk meminta pertolongan Allah agar selalu berdzikir, bersyukur, dan beribadah dengan baik, karena tanpa pertolongan-Nya, kita tidak mampu melakukannya dengan sempurna.