Pisang mentah cenderung terasa kurang mengenyangkan dibandingkan pisang yang sudah dimasak (direbus, digoreng, atau dipanggang). Berikut beberapa alasan ilmiahnya:
Perubahan Pati Menjadi Gula
- Pisang mentah mengandung pati resisten yang sulit dicerna oleh tubuh, sehingga tidak langsung memberikan energi atau rasa kenyang yang bertahan lama.
- Saat pisang matang atau dimasak, pati resisten ini diubah menjadi gula sederhana yang lebih mudah dicerna, sehingga memberikan energi lebih cepat dan meningkatkan rasa kenyang.
-
Tekstur dan Volume
- Pisang mentah lebih keras dan padat, sehingga mungkin tidak terasa "penuh" di perut karena butuh waktu lebih lama untuk dikunyah dan dicerna.
- Sebaliknya, pisang yang dimasak cenderung lebih lunak dan berair, membuatnya lebih mudah dikonsumsi dalam jumlah lebih banyak, yang bisa memberikan efek kenyang lebih cepat.
Pengaruh Suhu dan Proses Pemasakan
- Makanan hangat atau panas, termasuk pisang rebus atau goreng, sering kali lebih mengenyangkan karena meningkatkan rasa nyaman di lambung dan memperlambat pengosongan lambung.
Kombinasi dengan Lemak dan Protein
- Pisang goreng, misalnya, memiliki tambahan minyak atau lemak yang memperlambat pencernaan dan meningkatkan rasa kenyang.
- Jika pisang dikombinasikan dengan santan (misalnya dalam kolak), kandungan lemaknya juga akan menambah efek kenyang lebih lama.
Kesimpulan
Pisang mentah memang bisa mengenyangkan, tetapi tidak seefektif pisang yang sudah dimasak karena pati resisten yang sulit dicerna, tekstur yang lebih keras, dan kurangnya kombinasi dengan lemak atau suhu yang lebih hangat. Jika ingin efek kenyang lebih lama, pilihlah pisang yang sudah dimasak atau dikombinasikan dengan sumber lemak dan protein.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI