a. Pengaruh Media Sosial Asing dalam Opini Publik dan Politik
- Platform seperti Facebook, YouTube, dan TikTok memiliki algoritma yang dikendalikan oleh perusahaan asing, yang bisa mempengaruhi opini publik dan politik di Indonesia.
- Berita palsu dan propaganda bisa menyebar dengan cepat tanpa kontrol dari pemerintah Indonesia.
- Contoh: Pemilu di berbagai negara telah dipengaruhi oleh algoritma media sosial, seperti kasus Cambridge Analytica di AS.
b. Hilangnya Kontrol atas Data Warga Negara
- Banyak aplikasi yang digunakan oleh warga Indonesia berbasis di luar negeri, sehingga data pribadi mereka tersimpan di server asing.
- Jika data ini jatuh ke tangan negara lain, bisa digunakan untuk pengintaian, manipulasi ekonomi, atau bahkan kepentingan politik.
- Contoh: Kasus kebocoran data pengguna Facebook ke Cambridge Analytica, yang dimanfaatkan untuk kampanye politik.
c. Generasi Muda yang Hanya Menjadi Konsumen, Bukan Inovator
- Jika Indonesia tidak serius dalam mengembangkan ekosistem IT sendiri, anak muda hanya akan menjadi pengguna aplikasi asing tanpa kemampuan menciptakan teknologi sendiri.
- Hal ini akan membuat ketimpangan ekonomi dan inovasi dengan negara-negara maju semakin lebar.
4. Ancaman terhadap Pertahanan dan Stabilitas Negara
a. Ketergantungan pada Teknologi Asing dalam Alutsista dan Intelijen
- Jika militer dan pertahanan Indonesia bergantung pada perangkat lunak dan teknologi asing, ada risiko bahwa sistem pertahanan kita bisa dikendalikan dari luar.
- Senjata dan sistem radar yang dikembangkan oleh negara lain bisa memiliki backdoor yang memungkinkan mereka mengakses atau mematikan sistem pertahanan Indonesia kapan saja.
- Contoh: Iran dan Rusia telah mengembangkan sistem teknologi militer mereka sendiri untuk menghindari ketergantungan pada Barat.
b. Potensi Sabotase Ekonomi dan Infrastruktur Digital
- Jika Indonesia terlalu tergantung pada jaringan internet global dan infrastruktur digital asing, negara lain bisa dengan mudah memblokir akses atau merusak sistem ekonomi kita.
- Contoh: Blokade teknologi terhadap Huawei oleh AS, yang menyebabkan China semakin agresif mengembangkan teknologinya sendiri.
Kesimpulan: Bahaya Besar Jika Indonesia Tidak Segera Mandiri di Bidang IT
Jika Indonesia tidak segera meningkatkan kemandirian di bidang teknologi, maka:
Keamanan nasional akan terancam karena data dan infrastruktur digital bisa dikendalikan oleh pihak asing.
Ekonomi akan melemah karena kita hanya menjadi pasar bagi produk asing tanpa inovasi lokal.
Budaya dan opini publik bisa dimanipulasi, karena platform asing mendominasi media sosial dan informasi digital.
Ketahanan industri akan lemah, membuat kita sulit bersaing di era Revolusi Industri 4.0.
Solusi yang Harus Segera Dilakukan
- Investasi besar-besaran dalam riset dan pengembangan IT nasional.
- Membangun cloud computing dan pusat data nasional.
- Mengembangkan talenta digital agar generasi muda bisa menciptakan teknologi, bukan hanya menggunakannya.
- Meningkatkan regulasi keamanan siber untuk melindungi data strategis negara.
- Mendorong perusahaan teknologi lokal untuk bersaing dengan raksasa asing.
Jika Indonesia tidak segera bertindak, kita akan terus menjadi negara konsumen, bukan produsen dalam industri IT. Ini bukan hanya masalah ekonomi, tetapi juga masalah kedaulatan dan masa depan bangsa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H