Mohon tunggu...
Dian Kusumanto
Dian Kusumanto Mohon Tunggu... Insinyur - Warga Perbatasan

Berbagi Inspirasi dari Batas Negeri

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Ketergantungan dan Kelemahan Indonesia di Bidang IT dan Upaya yang dilakukan ke depan

22 Januari 2025   13:22 Diperbarui: 22 Januari 2025   13:22 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketergantungan dan Kelemahan Indonesia di Bidang IT

Indonesia masih menghadapi berbagai ketergantungan dan kelemahan dalam bidang teknologi informasi (IT). Berikut adalah beberapa aspek utama:

1. Ketergantungan pada Produk dan Infrastruktur Asing

  • Hardware: Mayoritas perangkat keras (chip, server, komputer, dan ponsel) masih diimpor dari negara seperti China, Amerika Serikat, dan Taiwan.
  • Software: Banyak software utama yang digunakan, seperti sistem operasi (Windows, macOS, Android, iOS), aplikasi produktivitas (Microsoft Office, Adobe), serta infrastruktur cloud (AWS, Google Cloud, Microsoft Azure) berasal dari luar negeri.
  • Jaringan dan Infrastruktur: Indonesia masih sangat bergantung pada perangkat jaringan dari perusahaan asing seperti Cisco, Huawei, dan Nokia untuk infrastruktur telekomunikasi.

2. Kelemahan di Bidang Keamanan Siber

  • Indonesia sering menjadi sasaran serangan siber, termasuk peretasan data, ransomware, dan pencurian identitas.
  • Lemahnya regulasi serta ketergantungan pada sistem keamanan asing membuat Indonesia rentan terhadap ancaman siber.
  • Kasus kebocoran data dari institusi pemerintah maupun swasta sering terjadi, menunjukkan masih lemahnya sistem keamanan digital.

3. Defisit Talenta IT dan R&D (Penelitian dan Pengembangan)

  • Kurangnya jumlah tenaga ahli dalam bidang IT, khususnya dalam teknologi maju seperti AI, blockchain, dan keamanan siber.
  • Riset dan pengembangan teknologi masih minim, dengan investasi rendah dibandingkan negara lain seperti China, Amerika, dan Korea Selatan.
  • Banyak talenta IT Indonesia yang lebih memilih bekerja di luar negeri karena gaji dan fasilitas yang lebih baik.

4. Ketergantungan pada Media Sosial dan Ekosistem Digital Asing

  • Platform media sosial yang dominan di Indonesia seperti Facebook, Instagram, WhatsApp, TikTok, dan YouTube berasal dari luar negeri, menyebabkan ekonomi digital Indonesia dikendalikan oleh perusahaan asing.
  • Model bisnis digital yang bergantung pada iklan dan data pengguna lebih menguntungkan platform asing daripada ekosistem lokal.

5. Kesenjangan Digital dan Infrastruktur di Daerah Terpencil

  • Masih ada daerah yang memiliki akses internet yang buruk, terutama di wilayah timur Indonesia.
  • Biaya internet relatif mahal dibandingkan dengan daya beli masyarakat.
  • Percepatan pembangunan infrastruktur digital belum merata.

Upaya yang Sudah dan Akan Dilakukan

  1. Pembangunan Infrastruktur Digital

    • Program Palapa Ring telah membangun jaringan serat optik nasional untuk meningkatkan akses internet di seluruh Indonesia.
    • Proyek Satelit SATRIA-1 untuk memperluas akses internet di daerah terpencil.
    • Investasi dalam jaringan 5G yang mulai diperkenalkan secara bertahap.

  2. Pengembangan Talenta Digital

    • Program Digital Talent Scholarship oleh Kementerian Kominfo untuk meningkatkan keterampilan IT generasi muda.
    • Kerjasama dengan universitas dan industri untuk menciptakan lebih banyak tenaga ahli dalam AI, cloud computing, dan keamanan siber.

  3. Dukungan terhadap Startup dan Industri IT Lokal

    • Pemerintah melalui BEKRAF dan Kemenparekraf mendorong perkembangan startup teknologi seperti Gojek, Bukalapak, dan Tokopedia.
    • Program Gerakan Nasional 1000 Startup Digital untuk menciptakan lebih banyak inovator di bidang IT.

  4. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
    Lihat Kebijakan Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun