Mohon tunggu...
Ahmad Syaihu
Ahmad Syaihu Mohon Tunggu... Guru - Guru di MTsN 4 Kota Surabaya sejak tahun 2001
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Suka membaca dan menulis apa saja untuk dibagikan kepada orang lain dengan harapan bisa memahami dan mengerti kalau mau menerapkan apa yang ditulis

Selanjutnya

Tutup

Humor

Ditolak Jadi Imam

24 Oktober 2022   16:41 Diperbarui: 24 Oktober 2022   16:44 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
buku kumpulan puisi Atas Nama Takdir karya penulis (dokpri)

Pak guru sudah beberapa tahun terakhir selalu dijadwal menjadi Imam di masjid maupun di musala yang ada di kampungnya, selain menjadi imam rowatib, Pak Guru juga mendapat jadwal sebagai Imam salat taraweh saat bulan Ramadan di masjid dan dua musala di kampungnya.

Menjelang Ramadan Pak guru mendapatkan tiga lembar jadwal sebagai imam salat isyak dan taraweh masing-masing atas nama masjid Al Hibah, Musala Hidayatul Mustaqim dan Musala Miftahul Jannah yang dibendel jadi satu. Pak guru mendapat jadwal pertama menjadi imam salat isya dan taraweh di masjid Al Hibah pada malam ke-3 Ramadan, pada malam ke-4 dan ke-5 Ramadan giliran Pak guru menjadi imam di dua musala di kampungnya. 

Malam keempat Ramadan dengan berjalan kaki Pak guru dengan mantab menuju Musala Hidayatul Mustaqim yang jaraknya hanya tiga ratus meter dari rumahnya. Sesampai di musala Pak guru bertemu dengan Muriadi salah satu jamaah, di pintu masuk musala. 

Sambil bersalaman Muriadi menyapa Pak guru, "Abah sekarang jadwalnya Pak Sutari," setengah tak percaya Pak Guru ditunjukkan jadwal Imam yang tertempel di papan pengumuman. "Masyaallah berarti saya salah jadwal, tidak di sini tapi di Musala Miftahul Jannah"

Sambil berjalan agak cepat Pak guru menuju Musala yang letaknya sekitar 300 meter dari musala Hidayatul Mustaqim, sesampai di Musala Miftahul Jannah ternyata jamaah sudah menunggu kedatangan Pak guru untuk menjadi imam salat isya sekaligus salat taraweh dan salat witir.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun